Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

I GUESS I'VE FOUND THE LOVE SPELL :p

epoh's picture

Dia nggak ganteng. Dia nggak tajir. Dia Nggak punya banyak fans cewek. Tapi dia manis dan kenal Tuhan. Dua alasan yang membuatku iba untuk memutuskan hubungan dengannya.

Jalan dengannya membuatku bingung. I LOVE HIM, I LOVE HIM NOT.. Aku ngeluh sama Tuhan. Ok, God.. I LOVE him! tapi nggak kekurangannya.. :-(  Apa bener-bener nggak ada yang lain lagi, hingga aku harus nerima yang satu ini?? Hhhh..................

U know what? Saking bingungnya, aku nyoba putus berkali-kali untuk nyari tahu perasaan sesungguhnya yang aku simpan buat dia. Dan, VOILA! It works.. Kalau kamu pernah senasib dengan aku, coba deh bayangkan, atau bila perlu dengan cara yang sedikit lebih beresiko, minta break sama cowok yang kamu kira kamu cinta, tapi tetep kamu pacarin, dan pikirin matang-matang, dengan kepala dingin, dan emosi yang dewasa (soalnya ini perkara hidup-mati kalo cowokmu itu seiman dengan kamu, aktif di pelayanan, bertanggung jawab, tapi banyak kurangnya-menurut penglihatanmu-dan kamu bingung setengah mati, apakah dia orang yang tepat buat kamu).

Minta break sama dia, ambil waktu sepi tanpa dia buat berdoa dan ngadu sama Tuhan, sambil minta pertimbangan dan campur tanganNya dalam masalah kalian berdua, lalu selama waktu sepi tanpa dia itu kamu jalani, cek deh, APAKAH KAMU KEHILANGAN DIA? APAKAH ADA SESUATU YANG RASANYA NGGAK BERES SELAMA DIA NGGAK ADA?? Seperti ngeliat SATU potong kaus kaki, SATU buah sepatu, atau gembok tanpa kunci, atau colokan tanpa kabel (apa coba??).. Yah, kamu ngerti kan!

Percaya deh, saat kamu berdoa sungguh-sungguh, Tuhan pasti ngasih kamu hikmat, jadi kamu tahu apa yang mesti didoain. Dan kalau Bapa udah setuju kalian jadi pasangan kompak (baca: SEPADAN), Dia pasti bikin kalian balik lagi dan jalan jauh lebih serius dibanding sebelumnya :-)

Balik lagi ke kisah cowok nggak sempurna yang aku kenal, ternyata rumus NGGAK KENAL MAKA NGGAK SAYANG itu benar adanya! Diberkatilah orang bijak yang mencetuskan teori ini bagi umat manusia.. Pengenalan butuh proses. Proses itu terkadang campuran antara waktu, kesabaran, penerimaan, dan komitmen. Bahan-bahan ini bisa menghasilkan ramuan cinta yang sedang kita bicarain di sini. BUT WAIT, jangan terapkan ramuan ini pada orang yang nggak tepat. Tanya sama AHLINYA aja dalam doa setiap kali kamu tergoda untuk memakainya pada cowok yang kamu temui, ok ;-)

Ketika memberi diriku pada proses pengenalan akan cowok yang nggak sempurna ini, banyak hal yang terungkap soal dia, aku, dan Tuhan.

1.Ternyata banyak hal baik dalam dirinya yang nggak aku lihat karena aku terlalu mencemaskan penampilan. Tuhan sendiri bilang, apa yang penting tidak tampak oleh mata. IT'S IN INSIDE.. 

2.Ternyata aku sendiri nggak sempurna. Jadi kenapa mesti jadi sempurna atau mencari yang serba sempurna dulu untuk menjalin hubungan yang sempurna?

3.Ternyata Tuhan BENAR-BENAR SANGAT baik. Dia ngasih aku cowok biasa, supaya aku belajar mengenal dia melalui hatinya. Dengan begitu, aku bisa belajar melihat kebaikan setiap orang tanpa menghakimi lebih dulu..

Sekarang, aku sangat menyayanginya. And guess what.. Aku ngeliat dia ganteng dengan kedewasaan, kebaikan, dan kekurangannya yang bisa aku lengkapi.. Aku ngeliat dia tajir dengan semua yang dia beri untuk Tuhan: hati, uang, tenaga, talenta.. Aku juga baru tahu ternyata dia punya fans setia, meskipun cuma satu: THAT'S ME!

Rasa sayang kamu sama seseorang pasti mendorong kamu menghargai setiap pemberiannya. Aku perhatiin, tiap kali cowok ini  memberiku hadiah kecil yang kadang-kadang sangat sepele, aku berusaha menjaganya. Aku masih punya paper bag yang dia beri berbulan-bulan yang lalu di rak kecil di kamarku, dan aku bisa mengingatnya setiap kali aku melihat benda sepele itu. Aku rasa aku nggak bakal memberikannya ke orang lain atau menukarnya dengan barang lain. Aku takjub dengan pemikiran ini, tapi aku rasa aku tahu alasannya. Aku mengasihi orang yang memberikannya :-)

Aku pikir Ian adalah salah satu hadiah terindah dari Tuhan untukku (selain keselamatan..). Seperti paper bag pemberiannya, Ian mungkin nggak sempurna, tapi seperti halnya aku menjaga pemberian itu, aku juga akan menjaga Ian dengan kasih yang aku punya, karena aku mengasihi Seseorang di atas sana yang memberiku kesempatan bertemu dan mengenal Ian. Jika bukan karena Dia, aku mungkin masih uring-uringan memikirkan mantra cinta yang tepat untuk mengasihi orang yang nggak sempurna dengan kasih yang sempurna, yang akan membuatnya sempurna bagiku, karena aku sendiri nggak sempurna...

I LOOOOOOOOVE YOU, GOD!

theis's picture

saran yg bagus

tulisan yg bagus bgt dan inspiratif. kapan2 saran epoh boleh dicoba nih, tapi kalau aku sudah berani nanggung resikonya..... GBU
epoh's picture

thankz, theis! ;-)

I'D LIKE TO HEAR FROM U WHEN U'VE TRIED MY RECIPE.. Semoga ampuh,,Hehe..

GBU TOO, Theis. Salam kenal,

In His Grace,

-epoh-

hai hai's picture

Ketika Cinta Mulai Pakai Logika

Saya punya seorang teman, wanita. Saat ini dia sedang dalam masalah dengan suaminya. Kepada saya, dia bilang, saat ini dia merasa bahagia, namun dia menginginkan kebahagiaan yang lebih. "I am happy now, but I need more!"

Mengenai krisis rumah tangga teman tersebut, beberapa orang teman yang lain teringat, bahwa saya pernah mengingatkan teman tersebut akan krisis yang akan dihadapinya dalam perkawinan. Pada saat itu saya berkata, "Semoga Tuhan menjauhkan hari-hari demikian dari kehidupanmu, namun bila hari itu datang juga, semoga engkau diberi kebijaksanaan untuk mengatasinya."

Apa yang dilakukan oleh teman tersebut sama seperti yang dilakukan oleh epoh, sama seperti yang dilakukan oleh Wawang dalam tulisan Anakpartisa yang berjudul Wawang. Saya menyebut kondisi itu "Ketika Cinta Mulai Pakai Logika!" Itulah yang saya maksudkan dengan istilah "pseudo Kasmaran!" dalam tulisan saya "Engkau Harus Birahi Pada Kekasihmu!"

Mari kita lihat apa yang ditulis oleh epoh tentang kekasihnya:

Dia nggak ganteng. Dia nggak tajir. Dia Nggak punya banyak fans cewek. Tapi dia manis dan kenal Tuhan. Dua alasan yang membuatku iba untuk memutuskan hubungan dengannya.

Jalan dengannya membuatku bingung. I LOVE HIM, I LOVE HIM NOT..

Pengenalan butuh proses. Proses itu terkadang campuran antara waktu, kesabaran, penerimaan, dan komitmen.

Sekarang, aku sangat menyayanginya. And guess what.. Aku ngeliat dia ganteng dengan kedewasaan, kebaikan, dan kekurangannya yang bisa aku lengkapi.. Aku ngeliat dia tajir dengan semua yang dia beri untuk Tuhan: hati, uang, tenaga, talenta.. Aku juga baru tahu ternyata dia punya fans setia, meskipun cuma satu: THAT'S ME!

Mungkin saya terlalu skeptis? Mungkin! Baiklah, saya tidak akan menilai, hanya mengajukan pertanyaan, "kalau untuk jatuh cinta saja kita harus menyangkal diri sendiri, menyangkal fakta, lalu apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan cinta itu?"

Saya juga menganjurkan anda juga membaca tulisan anak partisa yang berjudul "Wawang" dan tulisan Maria yang berjudul "Hargailah apa yang kamu miliki sekarang" untuk melengkapi tulisan ini.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak