Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Penginjilan, Gambit dan Umpan

king heart's picture

 

Tulisan ini merupakan perenungan dari perbincangan saya dengan Kiem maupun Iik J mengenai penginjilan atau tepatnya teknik penginjilan dan teknik penggembalaan menurut istilah Kiem di sini. Dari tulisan Kiem, saya menangkap bahwa agar penginjilan efektif maka diperlukan teknik teknik penginjilan yang antara lain mujizat, kesembuhan dan berkat berkat  yang pada intinya bertujuan memukau yang diinjili. Ketika mereka telah menerima Injil, agar tidak membosankan yang akan membuatnya meninggalkan gereja maka diperlukan teknik berikutnya yaitu teknik penggembalaan yang dikatakannya dengan memberikan “makanan keras”.
 
Dari tulisan itu saya menyimpulkan bahwa penginjilan menjadi semacam umpan yang ditaruh untuk “menggoda” mangsa untuk memakannya yang kemudian jika tertangkap si mangsa yang malang ini dimasukkan ke dalam kerangkeng / kurungan atau dirantai yang imajiner yang kapanpun bisa ditinggalkan. Agar korban tidak lari maka perlu diberi “makanan keras” ( atau makanan enak ? ) sehingga korban menjadi betah dan tak akan berniat pindah / lari. Kiem jelas tidak mengakui hal ini, alih alih menjelaskan dengan gamblang, dia “menebarkan” ayat ayat Alkitab untuk menyokong pendapatnya yang bukannya menjelaskan malah membuat kabur. Jika percakapan diteruskan maka ini akan menguras banyak energi dan tetap tanpa solusi. Dia tetap pada pendiriannya dan saya bengong tetap tak mengerti ha ha ha.
 
Dalam teori pembukaan permainan catur dikenal pembukaan tertentu memakai nama Gambit yang bisa dilakukan baik ketika memegang buah putih maupun hitam. Nama pembukaan itu  seperti Gambit Raja, Gambit Menteri, Gambit Benko, Pembukaan Spanyol varian Gambit Marshal dan lain lainnya. Konon kata gambit diambil dari bahasa Itali yang secara literal berarti mengait kaki ( lawan) dengan tujuan supaya tersandung atau nyungsep tentu saja.
 
Gambit dilakukan dengan memberi pion / bidak secara cuma cuma kepada lawan dengan tujuan mendapatkan keuntungan lain dari “korban” tersebut. Bagi lawan yang tidak menguasai teori catur maka dengan menerima umpan itu jelas akan fatal akibatnya. Mulai dari kalah posisi, kalah kualitas dan berujung pada kekalahan kilat yang kadang memalukan.
 
Hal yang lain, beberapa waktu lalu sering ada perusahaan yang membagikan / mengiming imingi entah hadiah gratis, souvenir atau banyak macam variasinya yang bertujuan menggoda calon konsumen untuk “mampir” ke counter perusahaan tersebut entah di kompleks perkantoran atau pusat perbelanjaan. Berbagai macam hadiah ditawarkan tapi ujung ujungnya dengan syarat membeli produk mereka seharga yang telah ditentukan. Tanpa membeli maka mustahil hadiah diberikan. Banyak keluhan masyarakat terhadap tingkah laku tipu daya semacam ini. Tak dipungkiri, sampai saat ini masih banyak yang menjadi korban. Praktek semacam ini sekalipun tidak melanggar hukum ( sifatnya yang tanpa paksaan ) namun jelas tidak patut dilakukan.
 
Kembali ke soal penginjilan, apakah cara cara semacam ini yang hendak diadopsi ? Atas nama soli Deo Gloria, Kemuliaan bagi Nama Allah cara yang tak patut ini mau dilakukan ? Tidakkah ini justru memalukan dan bahkan tidak membawa hormat bagi Allah ? Lebih jauh lagi tidakkah cara cara ini lebih menonjolkan pada kemampuan manusia semata ? Tebaran tebaran firman Tuhan di sana sini yang otak atik gatuk malah menjadikan firman Tuhan menjadi murahan dan tak berarti.
 
Saya percaya ketika  Injil diberitakan maka si penerima Injil akan dicelikkan mata rohani begitu juga akal budinya yang menjadikannya lebih cerdas/pandai. Jika menerima Injil tapi membuat yang menerima Injil menjadi bodoh dan semakin bodoh lagi ( terpukau oleh hal hal lahiriah semata ), Injil apa yang sedang dikabarkan ?

 

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

sandman's picture

Objek Penginjilan..?

kalau PENGINJILAN berdasarkan soli Deo GLoria makan penginjilan harus menjadikan manusia kembali ke asal muasal manusia sebagai PETA dan TELADAN ALLAH.  Jadi itu kembali kepada bagaimana PENGINJILAN itu melihat OBJEKnya sebagai apa?

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

king heart's picture

@sandman : yup !!

Sayangnya penginjilan zaman sekarang ini, teknik / cara menginjili lebih ditekankan dari pada berita Injilnya sendiri. Apalagi dipakai cara cara entah itu entertainmen, psikologi massa dll.

Jika kita melihat KKR Penginjilan sekarang ini, maka nilai jual KKR itu pada Mujizat, Berkat, Penyembuhan, Nubuatan, dan jangan dilupakan atraksi rombongan artis artis dan terakhir Pendeta / Penginjil luar negeri.

Dari sebab itu maka timbul teknik penginjilan yang dilanjutkan teknik penggembalaan barangkali dilanjutkan teknik "penjagalan" he he he

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

joli's picture

penginjilan = entertaintment

King : Sayangnya penginjilan zaman sekarang ini, teknik / cara menginjili lebih ditekankan dari pada berita Injilnya sendiri. Apalagi dipakai cara cara entah itu entertainmen, psikologi massa dll.

Jika kita melihat KKR Penginjilan sekarang ini, maka nilai jual KKR itu pada Mujizat, Berkat, Penyembuhan, Nubuatan, dan jangan dilupakan atraksi rombongan artis artis dan terakhir Pendeta / Penginjil luar negeri.

Iya neh, bener-bener nggak sadar ya, ternyata penginjilan sudah bergeser menjadi entertaintment

Entertainment, an event, performance, or activity designed to give pleasure to an audience (aktivitas, kinerja, atau kegiatan yang dirancang untuk memberikan kegembiraan ke pemirsa)

sandman's picture

Harus di perhatikan..

Mungkin butuh pemahaman lebih lanjut tentang ayat dari Paulus soal Penginjilan,

Filipi 1:18  Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita.

saya tidak apakah ayat ini dijadikan pijakan bagi orang-orang di luar sana.. ataupun motivasinya.

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

__________________

smile's picture

Mending dirumah aja....

Saya percaya ketika  Injil diberitakan maka si penerima Injil akan dicelikkan mata rohani begitu juga akal budinya yang menjadikannya lebih cerdas/pandai. Jika menerima Injil tapi membuat yang menerima Injil menjadi bodoh dan semakin bodoh lagi ( terpukau oleh hal hal lahiriah semata ), Injil apa yang sedang dikabarkan ?

Tergantung dimana dan kapan dan siapa yang menginjili, dan bagaimana keadaannya, brow...

Sekedar sharing...Pengikut gereja setan pun menyusup bukan saat pray worship, karena mereka tidak kuat dengan kuasa yang hadir, yang bisa membuat mereka kepanasan,tapi saat injil diberitakan dalam kotbah digereja...

Kalau kita punya iman, pasti Tuhan akan celikkan mata hati dan pikiran kita untuk menerima firmanNya.

Kalo seperti yang dibilang juga oleh Joly, mending dirumah aja, ngunci diri, dan bermesaraan ama Tuhan ...daripada ingin mendengarkan Tuhan atau kegereja, harus mencari tujuan lain...

Sekalipun ada penyembuhan, dll, apakah setelah itu mereka pasti akan terima Yesus? yang sudah sudah tidak.

 

Hanya ingin belajar dan menjadi benar, itu saja.

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

king heart's picture

Ironis

Ada dua hal yang paling ironis di dalam Penginjilan dewasa ini :

1. Tidak mengerti firman Tuhan dengan benar tetapi berani mengabarkan Injil. Semangat penginjilan dan kecintaan akan Penginjilan patut diacungi namun Injil yang diberitakan simpang siur tidak berfokus kepada Yesus Kristus

2. Mengerti dengan baik Firman Tuhan namun malas dan segan dalam mengabarkan Injil. Tidak ada semangat sama sekali. Fokus pertumbuhan rohani hanya kepada diri sendiri.

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

iik j's picture

@King HEart.. he he he he...

he he he.. telat seminggu komentarnya..

ternyata perbincangan nya berlanjut to??

bagusan kalo... Mengerti Firman Tuhan plus semangat!! Betul kan... n mantapzzzz tuh...

he he he...

passion for Christ, compassion for the lost

Kiem's picture

@ King heart, pengertian anda belum pas

Yth. King Heart

Membaca blog ini, saya berkesimpulan, bahwa anda belum memahami ayat-ayat alkitab yang saya kutip dalam diskusi kita yang anda maksud diatas.

Untuk menjelaskan ini, saya berikan sebuah ilustrasi gampang :

Ibarat memproduksi seorang pengacara, apakah anda sudah memberikan pelajaran ilmu hukum sejak taman kanak-kanak?. Pelajaran TK kebanyakan main-main.

Pemberitaan Firman ini adalah pengajaran sama dengan sekolah (ayatnya tidak usah saya tunjukkan lagi, sebab saya yakin bahwa anda sudah mengetahuinya). Pelajaran itu semakin lama semakin keras, berupa tegoran dan koreksi-koreksi  terhadap dosa-dosa masa lalu. Inilah dimaksud kawan kita Soli Deo Gloria, proses penyucian dengan Firman untuk mengembalikan pada wujud semula (segambar dengan Allah).

Mustahil jika pengajaran langsung pada pelajaran keras yang berbau penyucian. (ayatnya sudah lengkap dalam diskusi kita). Jadi pelajaran itu harus diawali dari pelajaran dasar.

Jadi agar tidak terjadi debat kusir, sebaiknya pahami dulu ayat-ayat Firman Tuhan yang ada dalam diskusi kita yang anda angkat pada awal blog ini

Tuhan Yesus memberkati

king heart's picture

@kiem : pengertian dan pemahaman anda ternyata yang belum pas

Maaf kiem, jangan keburu menarik kesimpulan bahwa saya hendak berdebat, atau berdebat kusir atau bahkan mau menjadi kusir anda. Saya sungguh tak berminat.

Dari pertemuan kita sebelum ini memang mengawali ide penulisan blog ini, tujuan saya cuma ingin membagikan kepada para teman di sini yang berminat membaca dan menarik manfaat dari tulisan itu. Meneruskan perbincangan kita ? Sungguh tak ingin dan tak berminat lagi apalagi seperti kata anda menjadi debat kusir he he he

Poin saya cuma satu : Penginjilan hanya satu yaitu memberitakan tentang Yesus bukan yang lain tak ada hubungannya dengan makanan lunak maupun keras. Jika bukan Yesus yang diberitakan atau Injil lain yang diberitakan maka terkutuklah yang memberitakan itu ( ayatnya ? anda pasti lebih tahu ). Pertanyaan lanjutannya sederhana, Yesus atau fenomena yang utama ? Jika yeus yang utama maka beritakan tentang Yesus, titik.

Saya cukup sedih membaca ilustrasi anda mengenai Penginjilan dengan mengibaratkan anak anak TK. Saya sampai hampir pada kesimpulan anda tak pernah menjadi anak anak yang sekolah TK. Coba konsultasikan dengan pendidik / guru, anak 5 tahun sudah mampu menerima berita Injil bukan hanya cuma bisa main main.

Ibarat memproduksi seorang pengacara, apakah anda sudah memberikan pelajaran ilmu hukum sejak taman kanak-kanak?. Pelajaran TK kebanyakan main-main.

Buat saya kalimat di atas sungguh kalimat yang bodoh kalau tidak layak disebut menyesatkan. Membaca kalimat di atas cuma satu yang saya bayangkan, obelix sambil berlalu sambil mengetok ketokan kepalanya ha ha ha ha

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Kiem's picture

@ King Heart, anda sudah salah mengutip tulisan saya .

Yth. King Heart.

King Heart menulis :

Saya cukup sedih membaca ilustrasi anda mengenai Penginjilan dengan mengibaratkan anak anak TK. Saya sampai hampir pada kesimpulan anda tak pernah menjadi anak anak yang sekolah TK. Coba konsultasikan dengan pendidik / guru, anak 5 tahun sudah mampu menerima berita Injil bukan hanya cuma bisa main main.

King Heart mengutip tulisan Kiem :

Ibarat memproduksi seorang pengacara, apakah anda sudah memberikan pelajaran ilmu hukum sejak taman kanak-kanak?. Pelajaran TK kebanyakan main-main.

Buat saya kalimat di atas sungguh kalimat yang bodoh kalau tidak layak disebut menyesatkan. Membaca kalimat di atas cuma satu yang saya bayangkan, obelix sambil berlalu sambil mengetok ketokan kepalanya ha ha ha ha

Yth. King Heart,

Saya hanya mengajak anda untuk membaca ayat-ayat alkitab yang saya sajikan, dan bukan kata-kata saya yang utama, tetapi ayat-ayat Firman itu, sedangkan kata-kata saya dalam diskusi kita yang anda angkat itu hanya sekedar pengantar, karena pada prinsipnya saya bukan pengajar atau theolog, tetapi hanya menyaksikan Firman Tuhan yang saya pahami. Dalam hal ini, tidak ada teori-teori pelajaran Teologi.

Sekali lagi mari kita kembali dan berpedoman pada kFirman Tuhan itu saja, jangan pada kata-kata saya

Tuhan Yesus memberkati

king heart's picture

@kiem

Siapa bilang di dalam tulisan anda tidak ada teori teori pelajaran teologi ?

Saya hanya mengajak anda untuk membaca ayat-ayat alkitab yang saya sajikan, dan bukan kata-kata saya yang utama, tetapi ayat-ayat Firman itu, sedangkan kata-kata saya dalam diskusi kita yang anda angkat itu hanya sekedar pengantar, karena pada prinsipnya saya bukan pengajar atau theolog, tetapi hanya menyaksikan Firman Tuhan yang saya pahami. Dalam hal ini, tidak ada teori-teori pelajaran Teologi.

Tulisan anda di atas penuh dengan teori teori teologi yang mengajarkan bahwa hal semacam yang anda tulis bukan teori teologi. Saya pun orang awam biasa, bukan pengajar apalagi teolog, masih jauh apa yang saya tahu untuk disebut teori teologi.

Kiem pada intinya, melihat persoalan itu harus dari dua sisi. Orang Budha mengatakan yang kosong itu isi dan yang isi itu kosong. Dengan berkubang pada sisi yang satu akan terperangkap pada sisi ekstrim yang akhirnya berdiri pada ekstrim satunya tanpa kita sadari.

Saya hanya menganjurkan anda untuk jujur kepada diri sendiri, itu saja.

Sekali lagi mari kita kembali dan berpedoman pada kFirman Tuhan itu saja, jangan pada kata-kata saya

Tulisan di atas itu indah namun jika hanya buat dipigura saja maka itu menjadi tak bermakna apa apa. Seperti kata anda agar tidak berdebat kusir berkepanjangan, kata kata di atas pun menyiratkan teori teologi yang tidak sederhana pembahasannya, sekalipun anda akui atau tidak

GBU

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Kiem's picture

@ King Heart, terimakasih, saya menghargai komen anda

Yth King Heart

King Heart menulis :

Tulisan di atas itu indah namun jika hanya buat dipigura saja maka itu menjadi tak bermakna apa apa. Seperti kata anda agar tidak berdebat kusir berkepanjangan, kata kata di atas pun menyiratkan teori teologi yang tidak sederhana pembahasannya, sekalipun anda akui atau tidak

Kiem menjawab :

Maaf kalau pengertian kita mengenai Theo logi mungkin berbeda,

Kalau saya mengartikan begini :

Theo = Tuhan, Logi = logos = ilmu, Kalau disebut ilmu itu, menggunakan metode keilmuan, yaitu melalui hipotesa, penelitian, pembahasan, kesimpulan lalu muncullah ilmu,

Jadi berbeda pengertian saja, sehingga saya tidak mau mengatakan Theologi, hanya pengertian akan Firman Tuhan

Tuhan Yesus memberkati

king heart's picture

@kiem : tambahan

Sebagai tambahan coba lihat arti teologi di sini kemudian coba dikembangkan lagi pengertian teologi anda tersebut, semoga membantu.

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Kiem's picture

@ King Heart, terimakasih, jika demikian, anda benar

Yth. King Heart

Terimakasih atas petunjuk dalam komen nya, dalam KBBI diartikan :

te·o·lo·gi /téologi/ n pengetahuan ketuhanan (mengenai sifat Allah, dasar kepercayaan kpd Allah dan agama, terutama berdasarkan pd kitab suci)

Jadi jika demikian memang, anda benar.

Tetapi itu kan pengertian dalam kamus (bukan definisi)

Jika kita melihat, dari pengertian filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi), maka pengertian saya menjadi berbeda yaitu : metode keilmuan itu menggunakan akal pikiran, meneliti dengan akal pikiran.

Kalau untuk agama lain, mungkin bolehlah pengertian KBBI itu diterima, karena seluruh hukum-hukum dalam agama agama lain itu bisa diterima oleh akal.

Berbeda dengan kekristenan kita, bukan berdasarkan metode keilmuan ataupun penelitian mengenai Tuhan dengan menggunakan akal (yaitu hal-hal yang empiris, atau yang dibuktikan dengan panca indra), justru bertolak belakang dengan akal pikiran.

Penelitian mengenai Tuhan berdasarkan alkitab adalah menggunakan iman

Ibrani 11 : 1

TERJEMAHAN LAMA : Adapun iman itulah percaya yang sungguh akan hal perkara-perkara yang diharapkan, dan keyakinan akan hal perkara-perkara yang tiada kelihatan

TERJEMAHAN BARU : Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Apa yang ditulis dalam alkitab itu harus percaya tanda didefinisikan dengan akal pikiran, karena jika demikian akan meleset.

Menurut Ibrani 11 : 1, kita berharap sesuatu dari Tuhan tetapi tidak ada dasarnya yang masuk akal, contohnya pada ayat-ayat selanjutnya dalam Ibrani 11tersebut, termasuk Abraham, yang sudah mati haid tetapi masih mengharapkan punya anak.

Pengertian lain dalam Ibrani 11 : 1 adalah, menurut iman kita sudah terbukti padahal kita baru dalam tahap berdoa. Dalam hal ini, doa kita adalah suatu kepastian karena yakin atau karena iman kita :

Markus  11:24

Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Dalam ayat diatas, telah menerima dulu baru akan menerima, sehingga sesuai dengan definisi Ibrani 11 : 1  bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, tidak kita lihat tetapi terbukti.
Demikian inilah pemahaman Ketuhanan (Teologi) yang benar menurut alkitab. TANPA METODE KEILMUAN, TANPA PEMBUKTIAN

Semoga Jawaban ini memuaskan,

Tuhan Yesus memberkati

king heart's picture

@kiem : mohon pencerahan

Saya hanya mengajak anda untuk membaca ayat-ayat alkitab yang saya sajikan, dan bukan kata-kata saya yang utama, tetapi ayat-ayat Firman itu, sedangkan kata-kata saya dalam diskusi kita yang anda angkat itu hanya sekedar pengantar, karena pada prinsipnya saya bukan pengajar atau theolog, tetapi hanya menyaksikan Firman Tuhan yang saya pahami.

Dalam hal ini, tidak ada teori-teori pelajaran Teologi.Sekali lagi mari kita kembali dan berpedoman pada kFirman Tuhan itu saja, jangan pada kata-kata saya

Kiem,

Membaca kembali tulisan anda di atas ada 2 pertanyaan yang muncul dari benak saya :

1. Bagaimana anda mengerti firman Tuhan yang anda baca itu benar / tepat dalam terjemahannya, apakah anda menggunakan Alkitab berbahasa Ibrani dan Yunani ? Jika tidak seberapa yakin terjemahan itu ( Alkitab anda ) tepat seperti yang diinginkan oleh penulis aslinya

2. Dalam penerjemahan, problem pemakaian kata selalu muncul entah itu dalam arti ataupun konteks waktu, sejarah dan budaya yang berbeda. Bagaimana anda menghindari persoalan persoalan tersebut, sehingga maksud yang Tuhan melalui penulis firman Tuhan bisa sampai secara tepat kepada pembacanya ( anda) ?

3. OOT, menurut anda apakah tujuan dibentuknya sekolah teologia baik untuk calon hamba Tuhan atau orang awam, ataupun dalam skala lebih kecil yang disebut PA ( pemahaman Alkitab )

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Kiem's picture

@ King Heart, saya mencoba jawab, pertanyaan yg membangun

Yth. King Heart :

King Herat bertanya :

1. Bagaimana anda mengerti firman Tuhan yang anda baca itu benar / tepat dalam terjemahannya, apakah anda menggunakan Alkitab berbahasa Ibrani dan Yunani ? Jika tidak seberapa yakin terjemahan itu ( Alkitab anda ) tepat seperti yang diinginkan oleh penulis aslinya

Kiem menjawab :

Saya hanya menggunakan berbagai terjemahan, apalagi aklitab elektronik sudah menyajikan beberapa bahasa, karena saya pernah mendengar bahwa dalam Bahasa Inggeris, NKJV lebih dekat dengan aslinya, dan untuk Indonesia adalah terjemahan Lama (seperti saya gunakan dalam komen saya sebelum ini diatas) dan Bahasa Batak, karena penterjemahnya langsung Nommensen. Dengan ini saja sudah cukup untuk kebutuhan pengajaran di gereja (kepada jemaat).

King Heart bertanya :

2. Dalam penerjemahan, problem pemakaian kata selalu muncul entah itu dalam arti ataupun konteks waktu, sejarah dan budaya yang berbeda. Bagaimana anda menghindari persoalan persoalan tersebut, sehingga maksud yang Tuhan melalui penulis firman Tuhan bisa sampai secara tepat kepada pembacanya ( anda) ?

Kiem menjawab :

Kiem menjawab : Jawaban no. 1 sudah cukup menjawab ini.

King Heart bertanya :

3. OOT, menurut anda apakah tujuan dibentuknya sekolah teologia baik untuk calon hamba Tuhan atau orang awam, ataupun dalam skala lebih kecil yang disebut PA ( pemahaman Alkitab ).

Kiem menjawab :

Inilah yang sulit menjawabnya, karena kalau saya jawab berdasarkan fakta alkitab, saya dibilang ekstrim. Tetapi demi kebenaran, saya akan menjawab:

Bukankah Paulus sudah dapat dikatakan sarjana Theologia?, bahkan dari kalimatnya yang menunjukkan gurunya, bahwa gurunya itu adalah guru terkenal ?.

Kenyataannya, apa dikatakan : "KUANGGAP SAMPAH KARENA KRISTUS"

Filipi  3
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Mungkin awalnya, sekolah theologia itu maksudnya benar dan baik  :

Yesaya 28

28:7 Tetapi orang-orang di sini pun pening karena anggur dan pusing karena arak. Baik imam maupun nabi pening karena arak, kacau oleh anggur; mereka pusing oleh arak, pening pada waktu melihat penglihatan, goyang pada waktu memberi keputusan.
28:8 Sungguh, segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi.
28:9 Dan orang berkata: "Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuat-nubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu!
28:10 Sebab harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu!"
28:11 Sungguh, oleh orang-orang yang berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini
28:12 Dia yang telah berfirman kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau mendengarkan.
28:13 Maka mereka akan mendengarkan firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu, tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang, sehingga luka, tertangkap dan tertawan.

Rasul paulus menyimpulkan bahwa harus kembali pada Roh Kudus dengan bengutip ayat 10 - 11 dalam 1 Korintus 14 : 21

14:21 Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan."
Semoga Jawaban ini memuaskan

Tuhan Yesus memberkati

king heart's picture

@kiem :

Saya coba menggabungkan komentar anda di atas menjadi satu,

Saya hanya menggunakan berbagai terjemahan, apalagi aklitab elektronik sudah menyajikan beberapa bahasa, karena saya pernah mendengar bahwa dalam Bahasa Inggeris, NKJV lebih dekat dengan aslinya, dan untuk Indonesia adalah terjemahan Lama (seperti saya gunakan dalam komen saya sebelum ini diatas) dan Bahasa Batak, karena penterjemahnya langsung Nommensen. Dengan ini saja sudah cukup untuk kebutuhan pengajaran di gereja (kepada jemaat).

Bagaimana anda tahu kalau NKJV lebih dekat dengan aslinya ? Tidakkah ini memerlukan bukti, tidakkah ini memerlukan penyelidikan dan pendidikan ? Bagaimana anda percaya NKJV tidak ngibul dan ngawur ? Adakah ayat ayat di dalam alkitab yang mengonfirmasikan ini ? Adakah ini merupakan bentuk iman anda ?

Coba bandingkan dengan ini :

Berbeda dengan kekristenan kita, bukan berdasarkan metode keilmuan ataupun penelitian mengenai Tuhan dengan menggunakan akal (yaitu hal-hal yang empiris, atau yang dibuktikan dengan panca indra), justru bertolak belakang dengan akal pikiran.

Penelitian mengenai Tuhan berdasarkan alkitab adalah menggunakan iman

Tidakkah ada kontradiksi dari penjelasan penjelasan anda satu sama lain ? Lalu bandingkan pula dengan ayat ini

2Tim 1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan

Paulus mengetahui siapa yang dia percaya, tidakkah tahu menegaskan imannya ? Seberapa besar ketahuan Paulus, dibanding anda dan saya ? Paulus yang dididik oleh Gamaliel, orang Farisi, orang yang mampu berfilosofi menentang filsafat Yunani, pertanyaannya untuk apa ia melakukan hal itu jika cukup iman percaya yang "membabi buta", tidakkah ia menjelaskan ayat ayat firman Tuhan secara "akademis" menurut kepandaian dia menandingi lawan bicaranya yang berfilsafat Yunani ?

Benar Paulus menyampahkan semua hal yang ia punya namun apakah semua kepandaiannya tak ia gunakan dalam pengabaran Injilnya ?

Kiem, mungkin perlu direnungkan,

Jika anda meneliti Alkitab berdasar iman, bagaiamana anda menjelaskan iman yang bagaimana yang menegaskan kebenaran Alkitab yang anda imani itu ?

Jika semua adalah sampah kecuali Kristus, maka cara anda beriman, cara anda meneliti firman yang anda katakan melalui iman pun adalah sampah.

Kesimpulan akhir, semua tulisan anda pun  di sini adalah sampah. Jika demikian buat apa anda repot repot menulis toh hasilnya tetap sampah ? Bukankah apa yang anda tulis merupakan jalan pikiran anda dalam menafsirkan Alkitab sekalipun dengan keyakinan iman anda apa yang anda tulis adalah alkitabiah. Tidakkah anda terlebih dulu harus membuktikan kebenaran Alkitab yang anda pegang dan imani ?

Semoga berguna, GBU

 

 

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?