Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pemerataan Pembangunan: Ada gula Ada Semut !!

antonic's picture

ada gula ada semut. itulah pepatah yg cocok bagi para perantau-pengadu nasib dijakarta dan kota besar lainnya.

Yang tentunya menambah masalah bagi kota Besar yg semakin padat. solusi yg ditawarkan pun haruslah lebih manis dari sekedar gula dan semut.

Operasi KTP, Perda baru,  bukanlah solusi utk mencegah orang desa ke jakarta, pemerintah haruslah memberi  LAPANGAN KERJA di desa.

 

 

Baru2 ini di sebuah kabupaten  sumatera utara, terpilih seorang bupati yg janji kampanyenya akan menjadikan harga jagung menjadi Rp.3000,- per kg. setelah menang ia yg dahulunya memang seorang pengusaha kaya raya, ternyata MEMENUHI JANJI TERSEBUT. petani pun kini dapat senyum sumringah.

Mendengar kabar di desa harga pangan Jagung melonjak, banyak yg tadinya bekerja di kota spt medan dan jakarta, memutuskan "pulang" dan bertani jagung. Tanpa Perda dan operasi KTP mereka secara kesadaran sendiri, pulang ke desa. ajaib bin ajib! Ada gula ada semut!

 

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

Rusdy's picture

Peran Pemerintah

[Mode 'asbun' (asal bunyi): ON (alias bukan expert, tapi hanya pendapat]

Yang saya lihat, fasilitator antara penghasil (petani) dan konsumen di Indonesia masih bolong. Beberapa contoh yang saya tahu:

  1. Produsen agar-agar ('swallow' brand), saya pernah baca, masih kesulitan mendapatkan bahan mentahnya dari Indonesia, sampai harus import. Padahal, Indonesia mampu menghasilkannya. Seperti contoh jagung di atas, kalau ada fasilitator yang baik, mungkin lebih banyak penduduk yang tertarik membudidayakan bahan mentah agar-agar. Fasilitator disini bisa berupa bentuk pendidikan, dan agen penyalur.
  2. Ada sebuah lembaga swadaya masyarakat di Sumatra yang melatih penduduk untuk menghasilkan jamur enochi, oyster mushroom, dll, yang mana lagi ngetrend di pangsa kuliner. Lembaga ini bertugas sebagai pendidik, dan penyalur.
  3. Ada lembaga lain yang sedang mendidik petani kopi di sumatra untuk menumbuhkan kopi secara organic, karena permintaan pasar.

Banyak dari contoh baik di Indonesia, saya lihat dilakukan oleh lembaga masyarakat, bukan pemerintah. Padahal, melihat contoh di negara maju, banyak fasilitator2 ini adalah pemerintah. Contoh jagung di atas dilakukan oleh pemerintah.

Contoh dari blognya si manguns, dilakukan oleh masyarakat, sebagai fasilitator (ekonomi) dalam bentuk kerajinan tangan.

Yang saya lihat, peran pemerintah sebagai fasilitator ekonomi masih jeblok. Pembangunan infrastruktur? Jalanan? Dermaga? Contoh klasik di Jakarta: di kompleks perumahan, ada jalanan yang dibeton, ada yang aspal mulus, tergantung sumbangan penduduk. Loh, ini seharusnya peran pemerintah, jadi jalan nggak naek-turun mulus-nggak-mulus-nggak.

Alhasil, pembangunan di Indonesia diserahkan ke tangan masyarakat. Kadang berhasil tanpa koordinasi, kadang kacau balau.

Saya sih NATO (No Action, Talk Only)

antonic's picture

@rusdy

selain contoh yg rusdy berikan, masih banyak contoh di negeri garuda ini, dimana potensi Negeri terabaikan. masih ingat dg budidaya cacing atau tokek utk kosmetik?

selain masalah permodalan, masalah infrastruktur seharusnya sudah dilakukan 10-20 tahun lalu, jangankan didaerah, dikota besar spt jakarta saja masih byk jalan di depan ruko dan mall yg bolong2.

jika ekonomi diserahkan ke masyarakat begitu saja, di indo ini kurang jalan, pertama, kurangnya pendidikan yg menjadikan masyarakat tidak inovatif, dan kedua banyaknya peraturan pemerintah yg memang MEMATIKAN langkah para pengusaha rakyat. saya kasih 3 contoh:

1. peraturan menteri Lingkungan hidup yg melarang impor komputer & elektronik bekas krn dianggap sbg Barang LIMBAH, yg otomatis akan mematikan usaha barang komputer bekas di glodok, jakarta.apakah menteri ini sedang menjaga citra?

2.peraturan menteri kehutanan ttg batas dan definisi hutan lindung dan hutan yg bisa dijadikan kebun sawit, gawatnya ganti menteri ganti kebijakan, menteri A bilang itu lahan bebas, menteri yg baru bilang itu adalah hutan lindung, padahal pengusaha sudah habis ratusan juta utk perambahan dan penanaman, gila bukan?

3. baru2 ini film2 asing, akan dikenakan tax peredaran film, yg akan merugikan pengusaha2 bioskop.

mungkin saran yg paling memungkinkan, adalah menteri yg menetapkan urusan2 dagang paling gak harus tau dan bergelut di bidang dagang2an, jadi tau rasanya kegencet. itulah pentingnya punya pemimpin yg 'ngrasani' atau dahulunya adalah orang susah...heheh...seperti bupati jagung diatas yg memang adalah pengusaha perkebunan dan dulunya orang susah....hehe..

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

Geadley Lian's picture

bijak

Pembangunan harus selaras dengan negara maju & bermula dari bawah ke atas.Masyarakat memang harus diutamakan demi sebuah pembangunan yang jitu yang bisa dinikmati masyarakat.Melalui informasi yang didapati,kini indonesia sudah membangun dari segi ekonomi,hanya perlu bertindak bijak.

__________________

geadley

jlwijaya's picture

tengkulak ngak pernah di demo......

apakah bisa tengkulak di demo....hahaha

petani ngak pernah dapat uang lebih dari hasil taninya dan itu tak dapat di atasi oleh pemerintah?????

antonic's picture

@geadley lian

nasib jadi pengusaha kecil memang "mengenaskan" (istilah teologi nya hai hai), utk selaras spt istilah geadley, skrg ini masih jauh dr nyata, di daerah jakarta byk rumah yg dijadikan salon, kini disegel dan ditutup, alasannya adalah PERDA yg melarang rumah dijadikan tempat usaha.

apa perlu bikin salon di atas pohon? atau di tengah sawah? supaya tidak kena perda? wkakaka...utk selaras ternyata sudah lazim, yaitu masyarakat kecil MENGALAH dan menyelaraskan dg yg punya KUASA...wkakaka...

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

antonic's picture

@jl wijaya

maksudnya tengkulak di demo?

itulah masalah di indonesia, petani sangat tergantung thd harga pasar yg naik turun, misal petani jeruk pernah tidak memanen hasilnya, krn harga pasar saat itu hanya Rp.700 per kg, sedang upah petik bisa sampai Rp.500. jadi dibiarkan saja busuk. keluhan petani sebenarnya cuma satu. klo bisa harga pangan itu jangan terlalu MURAH. itulah kenyataannya sekarang ini.

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

jlwijaya's picture

antonic ; masalahnya pasar atau tengkulak?

Kalau harga murah karena pasar ya itu apa boleh buat tetapi masalahnya bukankah harga pasar murah karena ulah para tengkulak???

Geadley Lian's picture

usaha

Seorang pengusaha kecil2lan tidak perlu dipandang rendah karena kalo ada usaha pasti akan dapat menikmati sedikit kesenangan meski tidak seberapa adanya.Banyak pilihan kerjaya yang bisa dipilih oleh masyarakat jika ingin keluar dari kepompong kemiskinan.Bisa saja memilih dua kerjaya kalo selagi masih bertenaga.Terkadang mengharapkan bantuan/pertolongan sangat membutuhkan waktu yang lama.

__________________

geadley

antonic's picture

masalahnya

geadley, masalahnya indonesia ini adalah sebagian besarnya adalah petani, jika geadley jadi petani pasti tau rasanya. kita bicara masalah nasib sebagian besar bangsa, klo petani jadi TKI dan diseterika di malaysia, atau anaknya jadi korban traficking, kan repot.

geadley mungkin bisa bicara 'manis', mencoba menghargai diri sendiri, tp pemerintah sendiri tidak menghargai rakyat kecil, lihatlah supermarket2 sekarang sudah merambah perkampungan dan jalan2 warga banyak toko yg mengeluh, susunya busuk krn tidak laku dll, baru2 ini saja tidak akan ditambah lg perijinannya. inilah penjajahan model baru.

maaf geadley, sekedar menjerit dan mengeluh utk membuat hati plong, mungkin itulah yg cuma bisa dilakukan rakyat kecil spt saya.

salam.

__________________

sukses adalah sebuah pencapaian, premium dan citra exclusive.

Geadley Lian's picture

hidup

Gw tau gimana hidup sebagai petani karna gw sendiri pernah merasa.Hidup sebagai petani ada enaknya,ada juga sulitnya.

Masyarakat perlu berani bersuara menyatakan hasrat hati jika inginkan perubahan terjadi dalam negara.Gw juga rakyat kecil seperti kalian,justru itu gw paham.Mana mungkin pemerintah tidak mendengar suara rakyat kecil yang dipinggirkan.Selagi ada kesempatan,gunakan dengan sebaiknya.

__________________

geadley