TUHANKU MENANGIS
By.Peter Saiya
Kata inspiratif:” Dengan menangis menjadikan kita pribadi yang mempunyai sentuhan rasa)
( Sebuah refleksi peristiwa Paskah betapa hebatnya Tuhan atas Maut)
Di kalvari Tuhanku mengenang sebuah peristiwa terbesar sepanjang sejarah dunia dan tidak bisa terlupakan dan tidak akan pernah di lupakan Karya Surga yang sudah menjadi sebuah agenda BAPA Surgawi jauh sebelum aku ada dalam rahim ibuku, jauh sebelum ibuku ada dalam kandungan nenekku dan seterusnya dan seterusnya dari generasi sampai ke generasi. Dalam sebuah kekekalan BAPA Surgawi, jauh menembus dimensi waktu dan roh, Allah yang Maha dasyat mengatur secara detil dan teratur manisfestasi dirinya menjadi Manusia, dalam Rupa dan wujud manusia, menjadi manusia dengan Manisfestasi KeAllahan yang sempurna dan sejati, dalam kemanusianNya, tidak menjadi sebuah dominan manusia harafiah, secara spesifikasi Tuhan Yesus merasa lapar ketika jam makan siang, merasa haus ketika kebutuhan minum akan muncul. Paradoks dengan kemanusian kita pasca kejatuhan Adam kedalam dosa dan menjadi sangat kompleks kedagingan kita. KeAllahan Kristus menguasai Kemanusian diriNya sekaligus juga memawikili kita. Sasaran Allah adalah untuk membawa kita kembali kepada diriNya.