Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

perlu tahu

esti's picture

Cinta Itu Buta

Malam itu dia mengadu ke saya:”bu hati saya sedih banget…bu bisakah kita telponan? Jawabku: kenapa lagi sih….ya bisalah ini no hpku o8xxxxx.

violinholic's picture

Perbuatan Komunikatif Yesus

Konteks Perbuatan Yesus

Yesus
adalah subjek utama dalam injil. Injil ditemukan dalam perbuatan
komunikatifnya dan isi dari injil adalah peraturan Allah. Secara umum,
perbuatan Yesus ditentukan oleh kultur sosial, politik dan hubungan
religius di Palestina pada masa-Nya. Terdapat
beberapa komunitas dalam masyarakat Yahudi di masa itu, mereka adalah
orang-orang Saduki, Farisi Eseni, dan Zelot. Orang-orang Saduki adalah
bangsawan awam yang merupakan gabungan dari kaum ningrat. Mereka
bermufakat dengan orang-orang Romawi sehingga mereka dapat menyokong
hak ekonomi dan religiusnya. Orang-orang Saduki merupakan kelompok yang
sangat berpengaruh dalam bidang politik dan mereka ditetapkan sebagai
pendeta tertinggi. Kaum Farisi adalah lawan mereka baik dalam ideologi
maupun politik. Mereka berasal dari kalangan menengah bawah. Kaum Eseni
menarik diri dari masyarakat. Mereka mengorganisir diri mereka dalam
komunitas-komunitas monastik. Orang luar menamai kelompok ini sebagai
komunitas suci dan terpilih

violinholic's picture

Etika dalam Hukum Taurat


Di dalam Kitab Perjanjian Lama, Hukum Taurat itu biasanya disebut “Tora”.

[1]

Kata ini berasal dari kata kerja hora
yang memiliki arti mengajar atau menunjukkan. Bangsa Israel memahami
Tora secara khusus sebagai petunjuk Ilahi atau keputusan Ilahi. Tora
juga merupakan salah satu titik tolak etik Kristen. Hal ini disebabkan
karena Tora menempatkan segala sesuatu yang ada dalam kehidupan manusia
berada di bawah pemerintahan TUHAN. Di sini terdapat pengertian bahwa
Allah Israel senantiasa memperhatikan soal-soal kehidupan umatNya. Ia
memberi pimpinan dan petunjuk dalam setiap masalah, kesukaraan,
pencobaan yang dihadapi umatNya. Petunjuk dan keputusan itulah yang
kemudian disebut Tora.

violinholic's picture

Ilustrasi dalam Khotbah

Berangkat
dari adanya perbedaan daya tangkap setiap orang, Ilustrasi memiliki
peranan yang cukup besar bagi keberhasilan sebuah khotbah. Penyelidikan
modern terhadap otak menunjukkan bahwa sisi kiri otak bersifat
pragmatis dan analisis, sementara sisi kanan otak bersifat meditatif
dan imajinatif. Sebagian besar orang mengembangkan kapasitas salah satu
sisi lebih banyak dari sisi lainnya. Hal ini tentu menyebabkan daya
tangkap setiap orang berbeda. Bagi orang yang lebih mengembangkan sisi
kiri otak, mereka mampu menangkap informasi yang bersifat logika dan
abstrak. Mereka senang mendengar dan memikirkan khotbah-khotbah yang
gamblang dan jelas. Sedangkan orang yang lebih mengembangkan sisi kanan
otak kurang terbiasa berpikir dengan perkara-perkara sulit. Bagi
mereka, mendengarkan khotbah yang abstrak sangat membosankan. Mereka
lebih menyukai perumpamaan dan cerita, yakni gambaran kehidupan yang
dapat mereka ‘lihat’ dengan pikiran mereka. Karena itulah, ilustrasi
dapat memberikan “penerangan” terhadap apa yang pengkhotbah sampaikan,
khususnya bagi mereka yang pola penerimaannya bersifat gambaran.