Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pak Tee's blog

Pak Tee's picture

Menulis

      Menulis itu suatu aktivitas yang menyenangkan. Setidaknya, itu buat saya. Tapi terus terang saya sangat jarang mengunggah tulisan saya. Kenapa? Ya, karena kesibukan saya. Begitu sibukkah? Sebenarnya tidak juga. Tapi karena kejelekan sifat saya. Saya suka menulis hanya kalau ada "mood". Jadi?

Pak Tee's picture

Lelaki itu mati, bunuh diri!

      Aku cukup mengenalnya dengan baik, karena setiap pulang sekolah, aku selalu pulang ke rumahnya; menunggu ayah menjemputku. Waktu itu aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Jarak rumahku dengan sekolah kurang lebih lima kilometer. Jadi aku lebih suka menunggu ayah di rumahnya, yang jaraknya tak jauh dari tempatku belajar.

Pak Tee's picture

Rahasia

      Kencanku malam ini sungguh mendebarkan hatiku. Bukan karena dia bukan suamiku, tetapi lebih karena keingin-tahuanku yang meluap, apakah benar Fitri itu anak suamiku juga? Apakah Simon tahu tentang hal ini? Kenapa Simon juga tidak setuju terhadap hubungan Doni dan Fitri?

Pak Tee's picture

Tidur panjang

      "Waktumu hampir tiba, lakukanlah yang terbaik!" Aku terperangah. Antara sadar dan tidak, aku melihatNya. Sungguh cantik! Malaikat itu tersenyum kepadaku. Lalu seketika raib, lenyap dari pandanganku. Aku pun melipat tanganku. Tak ada kata-kata yang terucap, tetapi hatiku meluap penuh dengan ucapan syukur. Tak terasa, air mataku meluncur turun, membasahi pipi.

Pak Tee's picture

"Pa....! Motorku dibawa lari orang....!"

      Tanggal 29 November 2013, jam 9 malam. Aku baru saja mau pulang setelah acara testfood di Hotel Tentrem, Jl. AM Sangaji, Yogya. Masih di Lower Ground Kayu Manis Coffee Shop, HPku berbunyi. Di seberang sana terdengar suara istriku, panik. "Pa...! Motorku dibawa lari orang....!" Aku mencoba mendengar penjelasannya. Suaranya tidak begitu jelas terdengar.

Pak Tee's picture

Anak Pendeta Ingin Punya HP

      "Pak, rasanya Andi sudah berdoa berbulan-bulan, kok belum juga dikabulkan Tuhan, ya?"

      "Memangnya apa yang Andi minta?"

      "HP! Teman-teman SMP Andi semua sudah punya HP, kecuali Andi. Padahal tahun ini Andi kan mau masuk SMA.... Apa karena Andi berdoanya kurang keras ya, Pak...?"

      "Apa Tuhan tidak mendengar kalau Andi tidak berdoa dengan suara keras?"

Pak Tee's picture

Surat Uria Kepada Betsyeba (Menjelang Pertempuran Terakhir)

Betsy, aku telah mendengar berita tentang hubunganmu dengan baginda. Hanya orang tuli yang tidak bisa mendengar berita tentang kehamilanmu. Ketika aku datang, Yerusalem telah penuh sesak dengan kasak kusuk. Tetapi demi kau dan baginda, aku pura-pura tidak pernah mendengar apapun juga.

 

Pak Tee's picture

Nenekku, Surat Cinta dan Buku-Buku Wasiatnya

     Nenekku bukan penyihir, tapi dia punya buku wasiat. Wajahnya juga tidak menyeramkan. Nenekku cantik. Namanya -- bagi yang belum tahu -- tentu akan membayangkan seorang gadis impian ketika mendengarnya. Namanya : Eriani Kusumadewi. Beliau adalah salah satu orang yang kukagumi karena keteladanan dan kecintaannya pada keluarga.

Pak Tee's picture

Menulis di atas air

 

                                      -- buat sebuah pribadi

Pak Tee's picture

Buah Terlarang

      Perempuan itu duduk di depanku. Memandangku dengan mata berkaca-kaca. Sejurus kemudian ia menundukkan kepalanya dan berkata lirih, "Aku pernah mencuri. Barang-barang milik kakak iparku!"

      "Mengapa?"

      "Karena aku merasa....ibuku lebih sayang pada kakak! Karena.... aku butuh uang!"

Pak Tee's picture

Selembar Uang 100 Ribuan Palsu (2)

      Seorang Ibu penjual sayuran di sebuah pasar tradisional berusaha mengejar seorang pembelinya. Ditangannya ada selembar uang seratus ribuan yang diduganya palsu. Di tempat parkir Ibu itu menemukan orang yang dicarinya. Orang itu hampir meninggalkan tempat tersebut. Mereka bertengkar ramai sekali.

Pak Tee's picture

Seni Mengampuni

          Perempuan itu menangis. “Maafkanlah aku! Aku sudah salah mengambil pilihan.

Ternyata, kau lebih baik dari dia. Terimalah aku kembali. Ampunilah aku!”

          Lelaki itu menghela nafas panjang. “Aku sudah lama memaafkanmu…!

          “Jadi …. Kau mau menerimaku kembali?”

                            “Tidak!”    

Pak Tee's picture

Kau Ingin Umur Berapa?

“Kau ingin hidup berapa tahun di dunia ini? Kau ingin umur berapa?” Jin bertanya kepadaku.

“Seratus!”

“Ha… ha… ha…! Jun…, Jun… kau pernah baca Mazmur 90:10? (Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap)

Pak Tee's picture

Perdebatan Yang (Tidak) Perlu

Karena merasa pusing dengan perdebatan teman-temannya, Oentoeng menemui Mas Wathon, tetangganya. Nama lengkap tetangganya itu Wathon Sulaya, nama yang diberikan orang tuanya karena Mas Wathon ada, setelah pertengkaran panjang kedua orang tuanya. Sebagai peringatan! Tapi kenapa kalau sebagai peringatan, tidak diberi nama Damai saja?

Pak Tee's picture

Jangan Tiru Papamu!

      “Jangan tiru Papamu! Papa dulu malas belajar, jadi sekarang Papa Cuma jadi ‘kuli’, disuruh-suruh orang.Tiru tuh Oom Daniel, sekarang kaya dan hidupnya enak! Bla… bla…bla…!”

      Si Anak bingung. Si Anak bengong. Jadi aku cuma anak kuli tho? Jadi Papaku bukan orang yang bisa aku banggakan tho?

Pak Tee's picture

Gambar-Gambar

Dalam perjalanan, hujan turun. Deras. Di emper toko beberapa orang berteduh. Tak ada jas hujan. Menunggu hujan reda. Lama. Berjam-jam. Adakah sesuatu untuk membunuh waktu menunggu?

***

Hujan jatuh disertai angin. Menyebabkan pohon-pohon kecil menari: Ke kiri ke kanan, ke kiri ke kanan. Aku menunggumu. Tapi kau tak datang. Kopi dan ketela goreng. Masih panas. Angan-angan menyergap. Mungkin saja saat ini kau sedang merapatkan selimutmu.

***

Pak Tee's picture

Teman

                Pagi itu seusai mandi, istriku berteriak, “Dicari teman,,,,,! Dari Lampung…..!”

                “Dari Lampung? Siapa?”

                “Tidak tahu. Temui saja!”

                Aku tidak bisa menebak. Rasanya temanku yang berdomisili di Lampung tidak ada. Apakah dia Adityawarman, adiknya Bang Sutradara Ginting? Rasanya bukan. Adi dari Kabanjahe, lebih dekat ke Medan daripada ke Lampung. Lalu siapa?

Pak Tee's picture

Membalas Tuhan

      "Kau harus membalasnya!"

      "Harus?"

      "Ya! Satu dibalas satu, dua dibalas dua!"

      "Kenapa?"

      "Supaya kau tak lagi sempat berbuat dosa, berpikirpun tidak!"

      "Bagaimana mungkin?"

Pak Tee's picture

Sutradara

            Aku tidak heran. Paman ditangkap polisi. Keluarga korban yang lapor kalau korban sudah dua hari tidak pulang,  dan beberapa saksi mata mengatakan bahwa pamanlah yang terakhir terlihat bersama korban. Paman tak bisa mengelak.

Pak Tee's picture

Getsemani

Malam membutakan mata

Sang Terang sedang berbincang

dengan BapaNya,

"Kalau boleh biarlah cawan ini lalu

daripadaKu!"

 

Sepi,

tak ada jawaban

selain dingin yang menggigil

karena ngeri

: kepastian tak bisa lagi ditawar!

 

Kun fayakun!

Bumi bisa Kutelan, dan Kumuntahkan

dalam MurkaKu!