Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

14 Kata dalam Satu Kalimat

Veritas's picture

7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
 

14 Kata dalam satu kalimat adalah isi dari seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Mengherankan, bagaimana Yesus mengambil kesimpulan mengenai isi dari seluruh hukum taurat dan kitab para nabi. Fokus utamanya adalah : "Melakukan apa yang kita anggap baik kepada orang lain"

Pada suatu hari saya naik angkutan umum. Didalamnya sudah berdiri pengamen yang telah siap memamerkan kebolehannya menyanyikan senandung merdu menurut anggapannya. Setelah beberapa saat ia selesai bernyanyi lalu ia menyodorkan topi berharap ada yang memberinya uang. Memang ada beberapa yang memberi termasuk saya. Masing2 memberi dengan motivasi yang berbeda-beda, ada yang motivasi merasa terhibur, motivasi supaya tidak diganggu, motivasi belas kasihan, motivasi penghargaan dll. Saya sendiri memiliki motivasi yang berbeda. Saya membayangkan bagaimana saya berposisi sebagai dia dan dia berposisi sebagai saya. Apa yang saya harapkan? Ya, saya berharap dia memasukkan uang ke topi saya. Setelah bayangan itu selesai dan saya kembali ke posisi saya, maka saya pun memasukkan uang ke topi pengamen itu. Harapan saya sebagai pengamen telah memuaskan diri saya dengan memberi uang kepada pengamen yang berposisi sebagai diri saya (bingung kan kalimatnya hehehehe). Begitulah, manusia harus egois sempurna. Kalau manusia tidak egois sempurna (egois sebagian) maka secara logika dia tidak akan sempurna bahagia.

Melakukan sesuatu terhadap orang lain ternyata juga melakukan buat diri sendiri. Itulah dua sisi egoisme yang sempurna. Jikalau melakukan buat diri sendiri, maka egoisme tersebut tidak sempurna.

22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Perkataan Yesus yang berwarna merah adalah titik kekuatan dari Hukum Taurat dan Kitab Para nabi. Setiap orang pasti bergantung kepada yang kuat, demikian juga hukum tersebut memiliki titik kekuatan di kalimat yang berwarna merah.

25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Perkataaan Raja berwarna Pink diatas adalah Penjelasan Sempurna dari isi seluruh hukum taurat dan kitab para nabi.

Suatu hari saya berkata, Tuhan apa yang bisa aku lakukan kepada-Mu? Suasana sepi dan tidak ada jawaban. Saya berkata lagi, Tuhan, apa yang bisa aku lakukan kepada-Mu? Suasana sepi dan tidak ada jawaban. Akhirnya daripada bengong kayak orang bodoh, saya keluar berjalan-jalan. ketika berjalan didepan saya ada seorang ibu yang menadahkan tangan meminta -minta (ga jelas minta apa, tapi karena ada mangkok berisi uang maka kesimpulannya pasti minta uang). Lalu saya berikan uang saya sebagian dengan motivasi, jikalau saya seperti dia dan dia seperti saya, maka pastilah saya berharap dia memberi saya uang. Maka saya pun memberinya uang.

Cerita ini berakhir dan saya melakukan apa yang menjadi isi dari seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, dan tentunya melakukan titik kekuatan dari hukum taurat dan kitab para nabi

Mudah2han Pembaca tidak berharap setelah saya memberi pengemis itu uang lalu muncul suara dari Sorga : " Engkau telah melakukannya untuk-Ku"

14 Kata dalam satu Kalimat sudah cukup.
 

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

Hannah's picture

Self-love

Menarik.

Sering kali timbul kerancuan antara mengasihi orang lain dgn mengasihi konsep kita sendiri.

Contoh yg mungkin cukup umum adl seorang ayah yg gila kerja yg menganggap kerja mati2an utk bisa memberikan fasilitas yg terbaik buat anak adl sebuah bentuk kasih kpd anaknya padahal buat si anak sendiri mungkin arti kasih itu gak melulu soal materi.

Saat sang ayah kekeuh dgn persepsinya sendiri ttg kasih tanpa mau mengindahkan persepsi anaknya, dia sudah mengasihi konsepnya sendiri drpd benar2 mengasihi anaknya.
Akhirnya kasih itu pun diragukan dan embel2 kasih itu kemungkinan besar cuma buat menyelubungi kegilaan kerja atau sifat materialistis sang ayah.

25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Jadi kalo kita uda mencemooh sesama sodara yg kita anggap hina, kita uda melakukannya ke Tuhan ya?
Forgimme, Lord, for I have sinned...

"Literary interpretation is in the eye of the beholder."

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

PlainBread's picture

Kita?

Ah, gue mau keluarin salah satu slogan gue:

"Kita? Elu kali!"

Hehehe.

 

Forgime Lord, for I have sinned ... but he's way worse, Lord! niwei, I mean, we ...

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

Hannah's picture

When nonsense talks

Paulus: Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. (Rm 3:9)

Nonsense: Kita? Elo kalee!

"Literary interpretation is in the eye of the beholder."

__________________

“The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.” - M. Gandhi

PlainBread's picture

Wuih hebat loh

Wuih hebat loh. Dari Hannah berubah jadi Paulo, I mean, Paulus.

Sejak kapan dildonya permanently attached? :D

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

PlainBread's picture

@Veritas Egoisme

Saya selalu salut dengan orang2 yang menulis tanpa bermaksud ngotbahin orang lain secara diam2 apalagi pake ayat2 alkitab. Dan selain itu saya juga liat isi blog anda hanya bersifat memaparkan, bukan persuasi. Ada kejujuran di situ.

Ditambah dengan tulisan anda ini yang saya liat merupakan renungan. Soalnya gak jarang saya temui tulisan yang diklaim berupa renungan, tapi ujung2nya malah mau kotbah hahaha. Kalo mo kotbah bilang kotbah donk, biar saya bisa menyiapkan hati saya ;) Ini mo merenung, tapi malah kotbah atau pengajaran, alias ngajak2 orang lain hehehe. Ibaratnya kaya telemarketing. Bilangnya cuma sharing, ujung2nya malah jualan. Ketemu kaya gitu tinggal tutup pintu atau telpon aja.

 

Kenapa saya bilang benar2 merupakan renungan, karena tidak ada orang yang bisa mendapatkan tulisan ini jika dia tidak merenung:

Melakukan sesuatu terhadap orang lain ternyata juga melakukan buat diri sendiri. Itulah dua sisi egoisme yang sempurna. Jikalau melakukan buat diri sendiri, maka egoisme tersebut tidak sempurna.

Anda berhasil mengubah konotasi kata egoisme menjadi sesuatu yang bermakna positif.

Saya juga pernah menulis tentang hal yang senada. Bisa anda baca di sini. Kalo ada kritik atau saran, you're more than welcome.

 

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

Veritas's picture

Nice Blog

Bung PB,

Blog anda sudah saya baca, hahaha, anda lebih dulu memaparkan dibanding saya. Hanya gaya penulisan yang berbeda...

Setidaknya saya juga mendapatkan hiburan positif dari blog anda tadi.

Semoga anda bukan salah satu yang berharap saya mendengar suara dari sorga yang berkata : " Engkau telah melakukannya untuk-Ku"

Sebab ketahuilah bahwa suara itu tidak pernah ada hahahahaha....

 

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

PlainBread's picture

@Veritas Sepertinya menarik nih

Semoga anda bukan salah satu yang berharap saya mendengar suara dari sorga yang berkata : " Engkau telah melakukannya untuk-Ku"

Sebab ketahuilah bahwa suara itu tidak pernah ada hahahahaha....

Sepertinya menarik nih. Bisa lebih diperjelas lagi?

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

Kiem's picture

Yg disebut renungan itu apa?, dari renungan atau utk direnungkan

Saya membaca komentarnya PB diatas :

PB :

Ditambah dengan tulisan anda ini yang saya liat merupakan renungan. Soalnya gak jarang saya temui tulisan yang diklaim berupa renungan, tapi ujung2nya malah mau kotbah hahaha. Kalo mo kotbah bilang kotbah donk, biar saya bisa menyiapkan hati saya ;) Ini mo merenung, tapi malah kotbah atau pengajaran, alias ngajak2 orang lain hehehe. Ibaratnya kaya telemarketing. Bilangnya cuma sharing, ujung2nya malah jualan. Ketemu kaya gitu tinggal tutup pintu atau telpon aja.

Kiem :

Yang dalam pengertian PB itu,

yang disebut renungan itu, apakah HARUS berasal dari renungan?

atau untuk DIRENUNGKAN?

Berkaitan dengan kata "RENUNGAN" ini,saya melihat, di SS ini ini ada dua kategori tulisan yang 2 (dua) jenis) :

 1. Renungan

2. Perenungan.

Yang mana dalam pengertiannya PB?

GBU

PlainBread's picture

@Kim Renungan vs RenungKan

Mungkin masalah selera saja, Kim. Sepanjang yang saya tahu, saya melihatnya begini:

Secara sejarah, renungan itu ditulis dalam bentuk buku atau di dalam kertas (warta jemaat). Itu wajar, karena dulu gak ada internet. Ketika orang ingin membaca renungan, orang itu sudah mempersiapkan dirinya untuk "buka hati", alias tunduk kepada otoritas. Renungan pun macam2 sifat dan cara penulisannya. Purnawan salah satu SSer menuliskannya dengan baik di sini.

Sikap "buka hati" ini biasa dilakukan jemaat ketika mau mendengarkan kotbah dari pendeta. Dalam mempersiapkan sikap "buka hati", di gereja biasanya dilakukan dengan bersama2 menyanyikan lagu2 pujian dan penyembahan. Sementara dalam membaca buku renungan misalnya di dalam kamar, seseorang melakukannya dengan menyanyi lagu2 pujian dan penyembahan, atau berdoa, atau mengucapkan dengan mulut suatu pengakuan bahwa dia akan membacanya dengan hati terbuka.

Secara tidak langsung, dari situ terlihat perbedaan otoritas dalam mengajar:

Pendeta (mengajar, menegur) --> Jemaat (diajar, ditegur)

Buku renungan (mengajar, menegur) --> pembaca buku renungan (diajar, ditegur).

Orang bisa baca renungan dari mana saja, entah itu dari warta jemaat gereja mereka, atau baca dari Daily Bread, Rajawali, Renungan Harian, dan macam2.

Kelebihan dalam hal ini adalah, pesan mudah disampaikan karena audience biasanya sudah bersikap tunduk alias "buka hati".

Sementara kekurangan dari hal ini adalah, pesan yang disampaikan tidak lagi melalui filter yang ketat alias tidak ada pengujian. Kesalahan atau kekeliruan pesan lewat begitu saja karena sikap audience sudah tunduk. Kenapa saya bisa tau? Karena saya selain sebagai jemaat dan pembaca buku renungan, saya juga pernah berada di depan jemaat dan pernah kontribusi beberapa tulisan renungan ke salah satu organisasi yang menerbitkan buku renungan. Apa yang saya ajarkan dan saya tuliskan mengenai sesuatu ternyata bisa tidak lengkap, atau malah salah dan itu terjadi.

Sejarah renungan akhirnya berkembang, tidak lagi hanya lewat buku dan warta jemaat, namun juga lewat internet (forum, blog, artikel, dll). Permasalahannya di dalam suatu forum atau blog, sikap "buka hati" ini tidak lagi bisa didapatkan dengan mudah. Akibatnya mudah ditebak, seperti yang saya tulis sebelumnya: 1) Pesan yang disampaikan jadi tidak bisa dilakukan dengan mudah 2) adanya filter atau pengujian dari audience. Kenapa? Karena di dalam suatu wadah komunitas seperti forum atau blog, tidak ada level otoritas dalam pengajaran. Semuanya sejajar.

Jadi menurut saya, saya lebih suka renungan yang bersifat kontemplasi atau pencerahan.Jadi sikap orang yang menulis renungan, terutama di internet, adalah sikap yang benar2 sharing. "Ini loh yang saya dapat, semoga jadi berkat gak juga gpp. Kalo kamu juga udah pernah dapat ya bagus berarti bukan saya sendiri yang dapat." Jadi bukan sikap "yang saya dapat ini dari Roh Kudus, benar 100 %, alkitabiah 700 %. Kamu harus pegang ini kalo gak bakal tersesat!" karena sikap seperti itu artinya bukan lagi sikap perenungan, melainkan masuk ke dalam kotbah atau pengajaran.

Jadi terserah masing2 orang, apakah mau sharing/narasi atau mau persuasif, mau membagi hasil renungannya dan bersikap terbuka atau mau mengkotbahi orang, dan mau merenungi sesuatu atau menyuruh orang lain untuk merenungkan (alias menempatkan posisinya sebagai pengajar).

 

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

Kiem's picture

@PB, itu kan menurut pemahaman dari apa yang sudah ada

Salam Damai Sejahtera Sdr. PB

Kalau saya baca penjelasan anda, itu hanya pemahaman, karena itulah renungan yang anda PERNAH lihat atau anda temukan.

Saya sering membaca Renungan-renungan di Majalah, di Koran-koran, tidak seperti itu.

Sebab, saya lihat cara anda menjelaskan, menurut contoh.

GBU

PlainBread's picture

@Kim Renungan yang belum pernah saya lihat

Kim, bukankah wajar kalo saya menjawab pertanyaan anda berdasarkan apa yang saya pahami, berdasarkan apa yang saya pernah lihat dan temukan? 

Apakah anda pernah menjelaskan sesuatu berdasarkan apa yang anda BELUM pernah lihat atau temukan, berdasarkan apa yang anda TIDAK pahami?

Anda ada2 saja, Kim :)

Kalo soal contoh, yah itu untuk lebih memperjelas. Malah kadang saya pake contoh2 selain untuk memperjelas juga untuk menegaskan bahwa saya serius, bukan main2, bukan emosional, bukan kekanak2an, atau bukan mantan ini dan itu. Tapi kemungkinan dituduh macam2 pun tetap ada. Namanya juga komunitas.

 

 

One man's rebel is another man's freedom fighter

Kiem's picture

@Plain Bread, Ya sudah kalau begitu

Salam Damai Sejahtera Brow Plain Bread

Kalau memang demikian, ya sudah, anda jangan lagi berkomentar yang berpotensi mencelakai anda sendiri.

Kalau anda keberatan dengan komentar dan pernyataan saya (Kiem), yang berhadapan dengan saya saja, jangan menulis kepada orang lain di blog orang lain.

Saya sudah lama menunggu anda untuk berkomentar di blog saya.

Itupun saya menunggu, bukan karena saya rindu anda, tetapi karena anda sendiri yang berjanji.

Maafkan saya kalau ada perkataan saya yang menyakiti hati anda, atau yang membuat anda menjadi berkomentar tendensius

Tuhan Yesus memberkati.

PlainBread's picture

Kim Hati saya gembira

Ah Kim, di sini kan kita lagi bicara soal renungan. Kenapa anda malah bicara soal blog anda di blog sini alias blog orang lain? Bikin aturan sendiri yang orang lain harus turuti tapi anda gak mau turuti yah? Hehehehe.

Tenang, Kim. Saya tidak gampang sakit hati. Saya biasa main basket dan olahraga lain, di mana di lapangan kena sikut di hidung atau saling maki dengan kata2 pasar, kebun binatang, dll buat saya jadi hal biasa. Kalo melayani komen2 anda biasanya sambil korek kuping atau korek idung alias ngupil.

One man's rebel is another man's freedom fighter

smile's picture

Veritas

7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Veritas...smile bingung karena tidak hapal alkitab,..itu ayat darimana yah? untung saja jaman udah canggih,..ternyata ayatnya dari :

Matius  7
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

itulah hebatnya Yesus Kristus : kalau manusia mana bisa merangkum sebegitu banyak firman, atau makalah menjadi hanya  2 hukum yang keren abis...dan SEMPURNA..(sempurna yang mengatakannya, tidak bagi yang menjalankannya)

Matius
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

 

Sincerely,
smile

*Penakluk sejati adalah orang yang bisa menaklukkan dirinya sendiri*

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

Veritas's picture

Smile membuat saya tersenyum

Hahaha....Sebenarnya saya bisa mencantumkan kitabnya, tapi kemalasan yang saya reka-reka ternyata berbuah manis, Smile jadi buka Alkitab..

Jadi ingat kisah Yusuf, dimana kejahatan yang dilakukan oleh saudara2 Yusuf justru berbuah manis. Tetapi tetap saja, jahat adalah jahat.

Kisah Yesus juga sepertinya mirip kisah Yusuf, kejahatan yang direka-reka oleh Imam-Imam + dukungan sang murid "The Iscariot Man"  telah berbuah manis dengan disalibkannya sang messias di bukit Tengkorak. Mengapa manis, karena disitulah dibuktikan bahwa sang pembangkit orang mati ternyata bisa bangkti dari kematian dan mengalahkan kematian, dan membungkam semua pengetahuan dan kepicikan manusia pada masanya.

"""Invisible God is not actually invisible. How come? Well, just open your eyes! I already open but I still can't see Him. Well, now I believe you are honest!"""

__________________

Quid Est Veritas Kata seorang bajingan bernama PILATUS

http://www.facebook.com/veritasq

smile's picture

Veritas : T.O.P

Veritas,..bisa ditiru juga nih akal briliannya,....thanks a lot

(ternyata menjadi berkat buat orang lian itu banyak sekali macamnya....)

Sincerely,
smile

*Penakluk sejati adalah orang yang bisa menaklukkan dirinya sendiri*

__________________

"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"

merdiaris's picture

@ VERitas

MrLapu

menarik.... Terkadang kita sebagi orang kristen tidak menyadari hal ini...

maju terus... GBU....

__________________

MrLapu