Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
pemulihan hubungan rumah tangga
Saya mau share tentang problem yang dihadapi teman saya, kenapa sy yang menyampaikan?....karena teman saya tidak bisa mengungkapkannya dalam tulisan.
saya membantunya bukan buat mencari sensasi tetapi betul2 mau menolong dia untuk keluar dari situasi yang dialami saat ini. saya sudah mencoba mengajak dia ikut konseling tapi tidak bisa karena banyak kendala yang dihadapi. jadi mungkin lewat media ini mendapat masukan2 yang positif apalagi ada lembaga pernikahan yang mau menolong teman saya ini.
Problem yang di hadapi adalah problem rumah tangga yang menurut saya sudah akut.
sebut saja teman saya ini bernama Ana
Ana sudah +/- 20 thn menikah mempunyai 3 orang anak 2 remaja ( SMA dan SMP ) dan 1 masih di SD dan ternyata semenjak mereka menikah, Ana tidak pernah merasakan keutuhan sebuah keluarga, masalahnya adalah suaminya tidak pernah bisa diajak komunikasi ( dalam segala hal ) si suami setiap kali diminta pendapatnya tidak pernah mau menjawab. Dan dalam banyak hal semua yang dilakukan Ana ataupun anak2 nya sering kali tidak mendapat persetujuan dari suami tanpa menyebutkan alasan kenapa ga boleh. ya......semacam tindakan semena mena
alhasil....si Ana ini tidak pernah bergaul (karena kalo dia pny tmn dkt suaminya sering menunjukan ke tidak sukaannya terhadap tmn nya ).
Ana tidak boleh pergi kemana-mana tanpa diantar....dan banyak sekali larangan2 yang lain. Dulu mereka hidup dalam kelimpahan, sehingga sejenak Ana melupakan tindakan2 si suami dengan menyalurkannnya bakatnya dengan shoping,dll
kondisi mereka sekarang berubah, karena perusahaan suaminya bangkrut, penghasilan berkurang, si suami semakin diam. hidup dalam "kesunyiannya" sendiri, Ana membantu keluarga dengan bekerja kembali.
sy pernah sarankan untuk datang ke Romo (merrka orang katholik),atau ke lembaga pernikahan, Ana sih setuju aja tapi suaminya tidak pernah mau.
suaminya sampai sekarang tetap merupakan "orang misterius" karena tidak pernah bisa diajak bicara, persoalan dalam rumah tangga tidak pernah bisa dibicarakan bersama karena pembicaraan selalu satu arah.
Ortu & saudara2 mereka sudah tau mengenai "kemisteriusan" sang suami tetapi juga tidak bisa melakukan apa2.
kalau saya mendengar keluh kesah Ana, mulanya dia sudah putus harapan, saya sudah berusaha untuk mendampingi dia dalam setiap sharing nya. tetapi tentu dengan keterbatasan pengetahuan saya, saya mencoba untuk membuat dia tetap bertahan karena masih ada pengharapan didalam Tuhan. Dia sudah bertekad untuk mempertahankan rumah tangga nya, bahkan selalu mendoakan agar suaminya mendapat pencerahan dari Tuhan. menurut saya Ana sudah melakukan yang terbaik yang dia bisa lakukan.
lalu .........bagiamana lagi?........
Ada yang bisa bantu????
GBU all.......
- noor's blog
- 7206 reads
@noor, Saya mau sumbang saran
Dear noor
Kadangkala seseorang, ketika disarankan dan diajak untuk berdoa, setelah menyampaikan masalah yg dihadapinya, "kurang tertarik". Tentu saja Ibu Ana sudah berkali-kali berdoa, tapi berdoa lagi (berdua atau lebih), merupakan saran yang baik, menurut saya. Dalam pengalaman saya, sering saya mendapat hikmat dari Tuhan ketika berdoa dan merenungkan Firman Tuhan.
Disamping itu mencari informasi megenai "model orang yg memiliki sifat seperti suaminya" dari para profesional, misalnya psikolog juga perlu, untuk mendapat saran bagaimana memulai berkomunikasi dengan suaminya.
Btw, tekad ibu Ana untuk mempertahankan rumah tangganya sungguh patut dihargai.
Tuhan Yesus memberkatiSola Gratia
Sola Gratia
dear mercy, tks buat
dear mercy,
tks buat sarannya, saya prihatin dengan kondisi RT kel Ana, tetapi memang menjadi sulit karena suaminya sulit diajak komunikasi. Dan keadaan hubungan mrk ber 2 skrg tambah parah,saya rindu sekali melihat mereka di pulihkan.
btw. tks sarannya.....akan sy coba sampaikan.