Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

yang tersisa dari natal di kotaku

josh putra's picture

Sabtu pagi, 3 hari menjelang natal ketika membaca Koran, saya kaget membaca iklan perayaan natal di sebuah gereja lokal, di salah satu sudut iklan perayaan natal yang diadakan di sebuah hotel itu tertulis dengan huruf Kapital “HADIRILAH, ADA DOORPRICE 6 UNIT TV !!” lalu di iklan perayaan natal gereja lain, “BERHADIAH LANGSUNG BAGI 50 PENGUNJUNG PERTAMA!!”

Rupanya sekarang sudah terjadi pergeseran tema natal yang tadinya mungkin “YESUS DATANG MEMBAWA DAMAI” “KESUKAAN BAGI DUNIA” “JURU S’LAMATKU LAHIR” “YESUS DATANG UNTUK MEMULIHKAN UMATNYA”, dll, sekarang kata yang ditonjolkan “BERHADIAH LANGSUNG” “ADA DOORPRICE”. Aya aya wae…..

 

Minggu pagi, 2 hari menjelang natal saya pergi kegereja, dijalan martadinata terjadi kemacetan, rupanya jemaat HKBP sedang merayakan natal di TROTOAR alias pinggir jalan depan gerejanya, mereka duduk beralaskan Koran. Sedangkan pintu masuk gereja dijaga aparat kepolisian. Rupanya konflik intern jemaat HKBP belum selesai juga sampai hari natal….. sedih melihatnya, tapi saya bisa bantu apa ya…..

 

Minggu siang, 2 hari menjelang natal, saya bertemu dengan seorang Pendeta yang bertugas di kanwil. Beliau baru saja menghadiri kebaktian perdana di salah satu hotel terkenal dimana ada gereja yang berpusat di kota lain, membuka cabang di kota kami. Saya kaget ketika dikatakan jemaat yang hadir sekitar 600 orang, banyak juga untuk sebuah gereja cabang baru. Tapi Pendeta itu berkata bahwa jemaat itu sebenarnya jemaat dari gereja lain , yang “direkrut & diiming-iming jabatan” sehingga mereka berbondong-bondong “pindah kandang”. Waduh hari minggu yang menyedihkan buat saya.

 

Senin siang, 1 hari menjelang natal, saya sedang kebingungan mencari alamat sebuah gereja karena mau mengirimkan pesanan kalender, sebenarnya saya agak malas karena kok gereja ada yang pesan kalender Cuma 25 buah saja. Kemudian dijalan saya telepon untuk menanyakan lokasi gerejanya. Pendetanya menjelaskan lokasinya, sambil berkata kalo bisa kalendernya jangan diantar sekarang, dananya belum ada. Tapi saya pikir kagok udah dekat lokasinya, namun dalam hati agak menggerutu, uhhhh kok dana segitu aja ga ada….. saya lalu makin kesal ketika jalan masuk kegereja itu tidak bisa masuk mobil, jadi saya berjalan kaki, uhhh makin kesel deh…

Ketika tiba di gereja itu saya seperti diguyur air es, kekesalan saya langsung sirna….. gereja yang saya kunjungi hanyalah sebuah rumah tua yang kecil dalam kondisi yang memprihatinkan, saya ga nyangka di kota masih ada gereja yang seperti ini. Ketika pintu dibuka, saya melihat seorang bapak tua, rambutnya sudah putih semua, ternyata oom ini pendetanya. Saat itu juga tanpa pikir panjang, saya berkata pada oom pendeta itu bahwa pesanannya ga usah dibayar, sambil menyerahkan kalender pesanannya.

Saya pulang dengan sedikit bersiul-siul, ah sebelum natal tiba, saya bisa berarti juga untuk seseorang……