Submitted by Tante Paku on

     PUISI bisa menampakkan dua wajahnya. Yang pertama, semata-mata sebagai karya sastra dengan norma bentuk dan isi sebagaimana yang dituntut pada karya sastra yang baik. Kedua, puisi sebagai "skenario" sebuah tontonan, yang memberikan kemungkinan-kemungkinan serta blue print untuk dipanggungkan.

     Proses kreatif penciptaan puisi bisa mengalami perubahan, ketika seorang penyair mempertimbangkan puisinya tidak hanya sebagai karya sastra, tetapi membayangkan kemungkinan pementasannya, maka proses kreatif  penciptaan puisinya akan mempertimbangkan kehadiran penikmatnya.

 

PUISI-PUISI

 

WALAU JARAK TERASA BIMBANG                      

                                                                            : UNTUK MER.

Aku suka kamu

Kala denyut berhembus

Untuk menikam pandangmu

Utuslah malam

Kemudian belitkan pada kata

Agar selaksa misteri singgah

Pada pengembara

Yang kehausan di tengah gelombang cinta


Ranting terbang melanglang

Menghujam lembar yang kususun

Kulumat serpihannya

Kutelan bersama

Nilam yang mengupas embun

Gembala yang terbangun

Mengingatkan aku padamu

Bahwa hari perlahan berganti


Mer, dendang bola matamu

Indahnya kian terasa

Kala malam mengguncang rasa

Entah kapan dingin menggigit

Biarkan malam tinggal kerangka

Aku tetap di sini

Karena aku suka kamu.


SS 2009

 

SEHARI

 

Embun menunjukkan pagi

Bangun segarkan hari

 

Matahari sengat siang

Kerjakan tugas dengan senang

 

Gelap mendekap malam

Renungkan dalam diam

 

Esok hari

Lebih baik lagi.

 

SS.120909.



Submitted by smile on Sun, 2009-09-13 01:21
Permalink

TP....TP...oh TP

Speechless...nih TP......ga bisa komen, hanya saja terasa gatel kalau tidak memberi komen di blog Tp.....

Saya juga akan buat,.....puisi untuk RINA judulnya.....hehehehihihi

 

smile Ö and smileÖ, coz The WoRLd WiLL Be BeauTifuL WiTH OuR smile

Submitted by Tante Paku on Sun, 2009-09-13 22:02

In reply to by smile

Permalink

Dalam albumnya Iwan Fals yang bertajuk CIKAL ada lagu yang judulnya UNTUK BRAM, kini Bram akan menulis puisi UNTUK RINA. Wah jadi ingat teman SMA dulu, namanya juga Rina, beda kelas, manis, kalm, keibuan, wah enak dipandang. Ya cuma memandang aja ha ha ha.....Kalau dipacarin takut dimarahin nenek sih.