Submitted by Purnawan Kristanto on

Hari ini Metro TV mengirimkan SMS bahwa video yang saya kirimkan akan ditayangkan di acara Iwitness Metro TV.

Seminggu sebelumnya, Dessy dari Metro TV menelepon bahwa dia tertarik pada video klip "Belalang Goreng" yang saya upload ke situs I Witness. Dia bermaksud akan menayangkan pada program I Witness. Untuk itu, Dessy menanyakan apakah saya masih menyimpan materi video yang belum diedit. Saya bilang sudah saya hapus karena kualitas gambarnya kurang bagus. Saya mengambil gambar menggunakan kamera handphone sehingga resolusinya sangat kecil. Saya menawarkan untuk mengambil ulang gambar itu, dan dia setuju.

Senin, 22 September saya pergi Gunungkidul untuk mengambil gambar video tersebut. Saya langsung kirimkan CD video tersebut menggunakan jasa eksepedisi. Selasa sore CD itu harus sampai di redaksi I Witness.

Senin sore, Dessy menelepon meminta untuk mengunggah video tersebut pada I witness. Dia khawatir kiriman CD belum sampai ketika tenggat waktu penyuntingan terlewati.

Saya pun mengunggah video tersebut dalam dua bagian. Masing-masing berukuran di atas 25 MB. Ternyata keduanya gagal. Saya pun memecah-mecah lagi menjadi lima video lebih kecil. Masing-masing berukuran sekitar 12-15 MB. Saya berhasil mengunggah 3 video klip.


Ketika waktu penayangan tiba, maka dengan penuh antusias saya menantikannya. Beberapa teman saya SMS untuk memberitahu hal ini. Video saya ternyata ditayangkan pada segmen ketiga. Saat melihat video, saya sedang mengadakan workshop penulisan buku. Kegiatan workshop terhenti sejenak untuk menyaksikan karya saya.

Tapi hasilnya ternyata mengecewakan saya secara pribadi. Ternyata redaksi I Witness malah menggunakan materi video klip yang lama, yang saya anggap kurang layak tayang. Sementara hasil pengambilan gambar yang lebih bagus, malah hanya dipakai beberapa detik saya. Yah, mau apalagi.....otoritas ada di tangan mereka. Mungkin mereka tidak sempat menerima keping CD yang saya kirim via jasa kurir, sementara tenggat waktu tak dapat dikompromikan.

Sekarang, saya tinggal menunggu kiriman honor dari Metro. Semoga saja bisa untuk membelikan susu anak saya yang semakin melambung tinggi.

Jika teman-teman ingin melihat versi asli video tersebut, dapat dilihat di sini:

Submitted by antisehat (not verified) on Fri, 2008-09-26 06:41
Permalink

ngasih selamat
boleh dong...
hehehe

maju terus...

___________________________

giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt

www.antisehat.com

 

Submitted by Purnawan Kristanto on Fri, 2008-09-26 21:15

In reply to by antisehat (not verified)

Permalink

Terimakasih. [Sssst......ekalian promosi dan nambah poin, nih?] 

Purnawan Kristanto


“If any man wishes to write in a clear style, let him be first clear in his thoughts; and if any would write in a noble

Submitted by jesusfreaks on Fri, 2008-09-26 14:04
Permalink

Wah melihat kandungannya yang berbahaya,
gw bersyukur anak gw cuma maunya asi mamanya.

selain aman, pastinya hemat.

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Submitted by Dedy Yanuar on Fri, 2008-09-26 22:03

In reply to by Purnawan Kristanto

Permalink

mungkin si JF koment karena lagi hangat masalah susu bermasalah. dan berkoment seperti itu, karena tulisan pak Pur

"Sekarang, saya tinggal menunggu kiriman honor dari Metro. Semoga saja
bisa untuk membelikan susu anak saya yang semakin melambung tinggi."

Submitted by Love on Sun, 2008-09-28 10:08
Permalink

Selamat ya, Pak Wawan atas ditayangkannya video penjual belalang karya Anda di Metro TV .... pastinya sebuah pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan.

Saya bisa merasakan rasanya, Pak :)
Waktu tulisan saya untuk pertama kalinya dimuat di media massa.
Masih terasa rasanya saat ini. Bukan karena bangga atau bukan karena honor, tapi kepuasan tersendiri yang bahkan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata .... Jadi semakin memacu untuk menulis lagi dan lagi dan lagi ....

Dan Pak Wawan pastinya semakin terpacu untuk menelorkan video-video apik lainnya .... :))

selamat ya, Pak Wawan :)

Love

Submitted by Purnawan Kristanto on Sun, 2008-09-28 21:01

In reply to by Love

Permalink

Terimakasih Bu untuk dukungannya.

Puncak kepuasan (orgasme) penulis adalah ketika karya tersebut diterbitkan. Saya membayangkan karya saya dinimkati oleh ratusan hingga ribuan orang. Sampai saat ini pun, meskipun sudah menghasilkan beberapa karya, tetap saja merasakan kegairahan yang tersendiri saat menyaksikan karya-karya saya di-publish. Termasuk ketika video saya dimuat. Sebab meskipun pernah belajar di ilmu komunikasi, tetapi belum pernah sekali saja saya memegang makhluk yang namanya kamera video. Saya belajar menggunakan kamera video secara otodidak. Jadi ketika Metro meminati karya saya, maka saya menjadi Ge eR.
Purnawan Kristanto


Submitted by Sastro on Mon, 2008-11-10 22:43
Permalink

Walau terlambat lama, saya ikut mengucapkan selamat untuk Om Pur.

ehmm.. kirimannya masih kepala 5 kan ? atau lebih ? Hehehe..