Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

TERSADARKAN SEBUAH BATA

arharahadian's picture
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya” . ( Ams 3:27).

Seorang kaya yang merupakan saudagar besar tengah mencoba mobil ferari terbarunya. Ia begitu bangga dengan “mainan “ barunya, padahal sudah banyak koleksi “mainan” di garasinya. Namun yang ini adalah berbeda karena spesial limited dan hanya terbatas sekali pembuatannya. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi namun ditengah ia melaju, tiba-tiba pintu mobilnya seperti terkena lemparan benda keras. Ia pun menghentikan laju kendaraannya dan betapa kagetnya ia, sebab pintu mobilnya telah “penyok” tak karuan. Lantas ia mencari sumber petaka tersebut, 

 ia berteriak ”Siapa yang telah melempar bata ini? Keluar dan perlihatkan wajahmu” bentaknya dengan nada menantang.  
Dari balik pepohonan dengan tubuh gemetaran keluarlah sesosok anak kecil yang kurus, dan ia berkata 

 “Ampun tuan, mohon maaf karena telah mencelakakan mobil tuan, karena hanya itu yang dapat aku lakukan agar mobil tuan berhenti”.

Orang kaya tersebut dengan geram berkata, 
”Tidakkah kamu kasihan kepada orangtuamu! Lihatlah mobilku menjadi rusak dan untuk memperbaikinya pasti akan menghabiskan uang ayahmu!”.  
“Tuan aku tak peduli harus menganti ongkos perbaikan mobil tuan, apapun aku akan hadapi. Namun aku hanya meminta tolong kepada tuan untuk menolong kakakku yang terjatuh dari kursi roda dan terjerambab ke saluran air itu. Tanganku tak kuat untuk menariknya, aku mohon tuan tolonglah dan setelah itu baru kita selesaikan masalah mobil tuan”.  

Orang kaya itu hatinya tersentuh dan ia pun lantas menolong kakak anak itu, ia bersihkan luka-lukanya dengan sapu tangannya dan ia pun mengambil kotak P3K yang ada di mobilnya lantas mengobati luka-luka itu. Selanjutnya orang kaya itu mengajak mereka ke pinggir jalan dan kebetulan lewat seorang tukang es krim maka orang kaya itu menghentikannya dan membeli beberapa es krim. Setelah mereka menghabiskan es krim itu, si anak yang telah melempar batu bata pun berkata,  

“Tuan, terimakasih atas semua budi dan pertolongan anda. Sesuai dengan ucapan aku tadi maka kini aku siap untuk menyelesaikan persoalan mengenai mobil tuan yang telah rusak itu”. 

 Orang kaya itu pun menjawab, “Nak, pulanglah dan jagalah kakakmu dengan baik, aku tidak akan menuntut engkau”. 

Anak itu mengucapkan terimakasih dan membawa kakaknya menyelusuri perkampungan untuk kembali ke rumah mereka. Orang kaya itu mendapatkan pelajaran yang berharga di hari ini ia begitu kagum akan komitmen anak itu akan perkataannya, ia begitu kagum akan kasih anak itu kepada kakaknya yang tidak berdaya. Sejak saat itu hidupnya berubah untuk senantiasa melihat kehidupan ini dengan hati nurani dan membuka tangannya lebar-lebar untuk menolong sesama. 
__________________

Thank and GBU

Www.Arsyimanuel.blogspot.com