Submitted by billyjoe on

saat kau melihat belahan rusuk bersama orang lain

hatimu merasa tertikam dalam sekali

saat kau mau membunuh

hatimu berkata cobalah maafkan

saat kau melewati tahun demi tahun

hatimu berkata cobalah lupakan

saat kau melihat belahan rusuk menyerahkan diri dengan yang lainnya

hatimu merasa tertikam semakin dalam

saat kau mau siap membunuh

hatimu melihat tulisan "Tuhan benci orang yang mencintai kekerasan"

saat belahan rusuk minta untuk dilepaskan

hatimu berkata aku tidak rela

saat belahan rusuk memaksa untuk dilepaskan

hatimu berkata Tuhan itu ada

my property

me

Submitted by hai hai on Thu, 2007-06-28 12:38
Permalink

Inget lagunya Madona?

You think that you are .....

.... You will see ...

 

Coba nyanyikan lagu itu, mungkin bisa mengurangi darah yang mengucur dari luka

Submitted by anakpatirsa on Sat, 2007-06-30 00:00
Permalink

Saat aku melihat belahan rusukku pergi
Aku perkata: "Tuhan kenapa?"
Saat luka itu berlalu
Aku berkata, "Terima kasih Tuhan, bukan dia ternyata."

Submitted by billyjoe on Sat, 2007-06-30 01:33
Permalink

saat lidah terjulur

dapatkah berkata-kata

saat mata memicing dapatkah melihat jelas

saat tangan terikat dapatkah untuk memeluk

saat kaki terpasung

dapatkah melangkah

saat seseorang dirampok

adakah teman menolong

saat lewat orang samaria

dialah yang merawat

 

me

Submitted by hai hai on Sat, 2007-06-30 02:07
Permalink

Pengkotbah bilang:

apa yang sudah dipersatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan manusia

hai bilang:

apa yang  tidak dipersatukan oleh Tuhan, jangan dipersatukan oleh pendeta, akhirnya cerai juga.

Pendeta bilang:

Jangan bercerai, itu dosa, dilarang Tuhan

hai bilang:

Daripada menjadi musuh dalam selimut, lebih baik bercerai sebagai teman.

Pendeta bilang:

Jagnan bercerai kasihan anak-anak

hai bilang:

bercerailah kalau yakin tak ada lagi jalan, kasihan anak anak

 

ha ha ha, itu sebabnya hai nggak jadi pendeta

 

Submitted by dennis santoso… on Sat, 2007-06-30 07:22

In reply to by hai hai

Permalink

bisa"ancur" dunia kalo lo jadi pendeta hai ... hehehe, no offense, tapi lo lebih cocok jadi whistle blower deh Wink

anyway, cuma mau nambahin aja, kalo gue sih secara pengalaman mengajarkan bahwa ayat2 berikut ini bener banget, dari kitab pengkhotbah:

3:1. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

( diambil dr: http://www.bit.net.id/SABDA-WEB/Pen/T_Pen3.htm )

ayo2 silakan dihujat2 comment dr "orang sesat" ini Cool

 

Submitted by billyjoe on Sat, 2007-06-30 09:29

In reply to by hai hai

Permalink

iklan susu :

" ini susu kok dibilang teh "

" ini mah teh, susu "

" wah nga mudeng ni anak(billyjoe)bu "

Bro hai tulisan anda unik

tapi kalo dibaca, dipikir, direnungkan dikit

ada benarnya juga.

Pengkotbah 7:16 

"Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?"

bro hai dapat renungkan ini perlu berapa lama?

me

Submitted by hai hai on Sat, 2007-06-30 12:00

In reply to by billyjoe

Permalink

Berapa lama merenungkannya? wah,gak tahu ya. Tetapi kalau soal bijaksana, silahkan belajar pada nabi Tiongkok kuno ini, Kongzi. 

Ada orang yang sejak lahir sudah bijaksana, ada yang karena belajar lalu bijaksana, dan ada yang kaena menanggung derita lalu bijaksana, tetapi kebijaksanaan itu satu juga. Ada orang yang denan tenang tenteram dapat menjalani, ada yang karena melihat faedahnya lalu menjalani, dan ada pula yang dengan susah payah memaksa diri untuk menjalani. Ttapi hasilnya akan satu juga. Zong Yong XIX:9

Suka belajar mendekatkan kita pada bijaksana, dengan sekuat tenaga melaksanakan tugas mendekatkan kita pada cinta kasih dan rasa tahu malu mendekatkan kita pada berani.  Zong Yong XIX:10

Banyak-banyaklah belajar, pandai-pandailah bertanya, hati-hatilah memikirkannya, jelas-jelaslah menguraikannya dan sungguh-sungguh melaksanakannya. Zong Yong XIX:19