Puisi buat Ema
Dipublikasi Artikel blog by erick
Aku takpernah memanggilmu dengan indah seperti Mami, Mom, Ibu, Bunda, entahlah
Aku selalu tak memiliki selera sama dengan mu. Kau katakan merah, aku kuningAku selalu tak serapihmu, gelasku selalu hilang dari meja karena kau sudah mencucinya sedang aku belum menyelesaikan minumku.
Aku tak sesabarmu, walau orang selalu mengatakan aku memiliki semua sifat-sifatmu.
Ya, mungkin mereka benar, kita selalu memiliki agenda hari ini.Ya, mungkin mereka benar, karena waktu diam kita hanya saat kita tidur.Tidak, mungkin mereka salah, karena toh kau lebih pandai bersosialisasi.
Tidak, mungkin mereka salah, karena aku merasa lebih cerdas darimu. Kau takpernah biarkan aku melakukan kesalahan, tahukah kau aku benci itu.Kau selalu membandingkan aku dengan yang sebenarnya tak sebanding dengan ku.
Kau selalu beriku senyum lucu, dan aku tertawa entah karena apa disenyum ituAku tahu pasti kau tahu kemampuanku.
Ma, aku berdoa, kita akan punya banyak hari seperti ini.Kau buat aku tahu aku mampuKau beri aku senyum lucu diwajahmu
Ma, aku berdoa, untuk kebahagiaanmu, dan arti cinta spanjang masa
Puisi buat Ema
Judul Komentar : Selamat Hari Ibu
Pengirim : Ari_Thok
Tanggal : Mon, 22 Dec 2008 11:55:33 +0700
Komentar :
Buat ibuku dirumah, selamat hari ibu deh .. tunggu kado special dari anakmu ini ya dirumah ... tara ... :)
*yuk comment jangan hanya ngeblog*
*yuk ngeblog jangan hanya comment*
Judul Komentar : Ma
Pengirim : hai hai
Tanggal : Tue, 23 Dec 2008 01:49:45 +0700
Komentar :
Ma,
ingat surat saya waktu kelas tiga SMA dulu?
Menuduh mama dan papa
tidak mengajari saya tentang hidup
bahkan untuk bilang aku sayang kalian saja aku tak tahu caranya
Ma,
Ingat ucapanku waktu memeluk mama setelah pendeta memberkati pernikahanku
Tui bei ki, maafkan aku
setelah melihat rumah tanggaku
mama pasti paham arti ucapanku itu
Ma,
ingat setiap kali aku pulang sendirian
duduk lalu mendengarkan mama cerita berbagai hal
tentang adik adik
tentang papa
tentang pekerjaan mama
tentang karyawan mama
tentang orang-orang yang mama kenal
Ma,
anak saya sudah 7 tahun 7 September yang lalu
Setiap kali bertemu mama
setiap kali pamit pulang
saya mengingatkannya memeluk mama
bila dia lupa
Mama pasti tahu kenapa
Ma,
13 Februari 2009 nanti saya genap 45 tahun
belum mampu membalas mama
bahkan untuk bilang aku sayang mama s
aja aku tak tahu caranya
bukan sebab mama tidak mengajarkannya
namun karena cara yang mama ajarkan beda dari inginku
Ma,
sebagai suami apakah saya lebih dari suamimu?
sebagai ayah apakah saya lebih dari papa?
mendidik anak apakah saya lebih dari mama?
tolong jangan berhenti mendidikku
apalagi berhenti mendoakanku
Ma,
cepat atau lambat engkau akan tahu puisi ini
kita akan tetap duduk berdua di sofa
engkau bercerita berbagai hal
aku diam pura pura menatap televisi
atau engkau datang ke rumahku
duduk di lantai engkau menasehatiku
aku pura pura asyk dengan komputerku
mama tahu, aku melakukannya karena takut
tiba tiba tak tahan tuk peluk mama
dan mama kecewa
singa didikannya mengembik seperti kambing
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak