Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Proses Hidup Orang Kristen

Onekhesi Zega's picture

 

Seseorang pernah bertanya kepada saya:  “Mengapa hidup orang-orang Kristen pada umunya sulit bertumbuh?”
Bertahun-tahun pertanyaan tersebut saya renungkan.  Ada banyak ilustrasi yang saya temukan dari berbagai pelajaran formal maupun otodidak.
 
Pada umumnya, yang kita tahu tentang orang-orang Kristen adalah:
  1. Mereka punya gedung yang di atasnya terdapat menara salib.
  2. Gedung mereka itu adalah ikon atau lambang tempat ibadah yang suci.
  3. Mereka beribadah pada hari minggu di gedung tsb, dan mereka menyebut gedung itu sebagai “gereja”.
  4. Tanpa gedung itu, mereka merasa ibadah mereka “tidak diterima Tuhan”.
  5. Gedung atau “gereja” tersebut sangat dikeramatkan, sehingga tidak boleh dibuat kegiatan selain ibadah, termasuk mereka tidak boleh makan di dalamnya.
  6. Karena gedung itu sangat disucikan, maka hanya sekali seminggu dapat dikunjungi.  Itupun, mereka harus merasa suci baru bisa masuk di dalamnya.
  7. Menurut mereka, “Kebaktian Hari Minggu Pagi” merupakan ibadah yang paling disenangi oleh Tuhan.  Biasanya mereka memulainya pada jam 10.00 atau jam 11.00.  Di luar jam itu mereka tidak merasa nyaman.  Pada zaman modern sekarang, jam-jam ibadah dilipat gandakan karena orang-orang sangat buru-buru, sehingga mereka tidak mau kehilangan anggota dan juga kehilangan kesempatan, sehingga ada kebaktian yang masih subuh dan ada kebaktian yang dibuka hingga jam 19.00 malam.
  8. Kebaktian mereka pada umumnya tidak pakai musik.  Tetapi setelah zaman menjadi modern, maka mereka menggunakan organ.  Tetapi ada yang merasa bahwa kebaktian tersebut kurang membangunkan orang-orang yang terlalu lelah, sehingga perlu pakai band, sehingga dalam kurun waktu 1 sampai 2 jam tersebut, orang-orang mencurahkan segala tenaga mereka untuk bernyanyi, berdoa, dan mendengarkan khotbah, dan tentu saja memberi persembahan.  Dahulu gereja-gereja yang memakai musik dirasa sesat, sekarang justru yang tidak memakai musik yang dirasa tidak punya roh.
  9. Ada juga kegiatan tambahan, yaitu kebaktian tengah minggu yang bervariasi, misalnya, PA atau sermon, kegiatan kelompok kecil, seperti PS, persekutuan, pria, wanita, pemuda, remaja, (anak-anak sangat jarang), atau kelompok sel.
Dari sekian daftar tersebut di atas, kita masih bertanya, “Mengapa hidup orang-orang Kristen pada umunya sulit bertumbuh?” atau “Mengapa kehidupan orang-orang Kristen dewasa ini tidak menyatakan semangat (roh) “KESAKSIAN” seperti yang dialami oleh jemaat Kristen abad pertama?
 
Pertanyaannya:
SIAPAKAH sesungguhnya Orang-orang Kristen?  APA TUJUAN HIDUP Orang-orang Kristen?  BAGAIMANA SEHARUSNYA CARA HIDUP Orang-orang Kristen?
 
Dari pengamatan saya terhadap berbagai presentasi tentang kehidupan orang-orang Kristen atau lebih tepatnya “Gaya Hidup Orang-Orang Kristen”, semuanya tidak terlepas dari penjelasan mengenai konsep “GEREJA”.
 
Dalam Alkitab, ada beberapa metafora mengenai gereja:
  1. Gereja sebagai tubuh
  2. Gereja sebagai pengantin perempuan
  3. Gereja sebagai bangunan Allah (batu hidup)
  4. Gereja sebagai umat Allah yang sejati
  5. Gereja sebagai keluarga
  6. Gereja sebagai benih (biji sesawi)
  7. Gereja sebagai ladang
Tetapi satupun di antaranya, tidak ada yang menunjuk bahwa gereja adalah gedung.
 
Kita ambil contoh metafora yang bersifat alami menunjuk pada pertumbuhan.  Misalnya, Gereja sebagai tubuh (hubungannya dengan Gereja sebagai keluarga) dan Gereja sebagai benih (hubungannya dengan ladang).
 
Ilustrasi pertumbuhan TANAMAN:
  1. Biji ditanam (lebih dahulu mati)
  2. Biji berkecambah (tanda kehidupan baru)
  3. Bertumbuh semakin besar
  4. Berbuah
  5. Dituai (biasanya dikonsumsi dan sebagian lagi dijadikan benih)
Ilustrasi pertumbuhan JASMANI
  1. 9 bulan dalam kandungan hingga dilahirkan.
  2. Bertumbuh dari bayi, kanak-kanak, remaja, pemuda, dewasa.
  3. Menikah dan menjadi sebuah keluarga baru.
  4. Melahirkan keturunan.
  5. Keturunan yang hidup hingga dewasa akan mempersiapkan generasi baru (biasanya menikah dan sangat jarang yang tidak menikah)
Tanaman hidup dengan cara ditanam dan berakar.  Melalui akar, ia mendapat zat-zat makanan untuk pertumbuhannya.  Manusia hidup berdasarkan makanan yang dimakannya.  Melalui gizi yang cukup akan memberikan pertumbuhan yang sehat.
 
Unsur kehidupan:
  1. Bernafas
  2. Makan
  3. Bergerak
  4. Berpakaian (Pakaian di daerah tropis, nampaknya lebih bersifat penutup tubuh, tetapi di daerah yang dingin, pakaian adalah pelindung tubuh – tanpa pakaian seseorang bisa mati)
 
Berbicara tentang “PERTUMBUHAN”, berarti kita dihubungkan dengan ‘KEHIDUPAN”.  Jadi pengamatan yang baik terhadap sebuah “PERTUMBUHAN” hanya dapat dilakukan dengan pengamatan yang jelas terhadap “KEHDUPAN” itu sendiri. 
 
Sesungguhnya, KEHIDUPAN tidak dimulai dari apa yang Anda lihat sekarang.  KEHIDUPAN yang Anda saksikan sekarang ini telah dimulai jauh sebelumnya.
 
Yesus memberikan perumpamaan dalam Lukas 8:5-8:
Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.  Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.  Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.  Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
 
Pertanyaannya:  Tanah Anda sekarang seperti apa? Jenis tanah tersebut menentukan kehidupan firman yang akan ditaburkan.
 
Firman Tuhan adalah benih yang baik.  Tetapi meskipun benih itu sangat baik, namun tanah tempat benih itu disemaikan sangat menentukan pertumbuhannya.  Jika Anda ingin mengalami hidup yang bertumbuh oleh zat-zat gizi firman Allah yang hidup, maka tanah anda harus menjadi tanah yang baik.  Tutup daerah (kawasan) penaburan benih.  Anda harus menutup pintu yang menyebabkan orang-orang sering melewati tanah anda (Proses Karantina) Gemburkan tanah Anda lebih dahulu.  Buang batu-batu yang menghalangi berakarnya firman Tuhan (proses penghancuran hati yang keras dan pembersihan aspek-aspek hidup yang telah membatu).  Bersihkan dan cabut akar-akar duri yang membuat hidup Anda tidak bebas (proses pelepasan dari ikatan dunia ini). 
 
Pertanyaanya:  Tahukah Anda bagaimana proses tersebut bisa terjadi dalam hidup Anda?