Submitted by Lost Admin on Wed, 2008-12-31 00:00
Permalink

Judul Komentar : Tanamlah Pohon "Natal" Anda....
Pengirim : pwijayanto
Tanggal : Sun, 14 Dec 2008 18:15:27 +0700
Komentar :

Kemarin saya melihat berita di TV, tentang pohon-pohon natal yang dijual di mal-mal di Jakarta, harganya mahal-mahal, ada yang lebih dari 20 juta rupiah.  Saya jadi kepikiran, seandainya uang itu digunakan untuk membeli BIBIT POHON beneran, akan mendapat sekian banyak bibit pohon berbagai jenis, trus ditanam ramai-ramai oleh warga gereja, di tanah-tanah kosong, dan itu dilakukan tiap-tiap tahun, maka program penghijauan otomatis akan dilakukan secara besar-besaran oleh orang-orang Kristen di bulan Desember, dan bisa jadi bulan Desember adalah BULAN PENGHIJAUAN.

Ya.. saya cuma bermimpi, TERINSPIRASI dari GPHLK (Gerakan Peduli Hutan dan Lingkungan Hidup) di GKJ Purworejo,  hanya mimpi di sore hari, sehabis pulang jalan-jalan.

Sejak beberapa tahun yang lalu, bagi saya sendiri (dan orang tua saya yang tinggal di desa) bulan Desember memang menjadi bulan MENANAM bibit-bibit sengon (albasia), untuk dipanen 6-8 tah
un kemudian.  Selama masih ada tanah kosong yang kami miliki, akan kami tanami sengon di bulan Desember, ketika tanah sudah benar-benar "basah". Bulan Desember kali ini, saya menanam 600-an pohon (kali ini ditanamkan orang lain sih...), dan ayah menanam sendiri lebih dari 1500 pohon, tapi itu bukan dalam program Natalan. Namun saya masih ingat, tahun 2004 yang lalu, saya bersama ayah menanam 200-an  batang sengon di sebidang tanah,  pas tepat di tanggal 25 Desember, setelah pulang dari Kebaktian Natal.

Saya bermimpi, seandainya setiap keluarga Kristen dapat menanam 1 pohon "Natal" saja di setiap bulan Desember, mungkin Indonesia akan "ijo royo-royo", tidak banyak tanah kosong terbengkelai.  Kalau tidak menanam di tanah sendiri, bisa menanamnya di tanah-tanah negara (pinggir jalan, tanah-tanah kosong dan lain-lain) -- tentunya dengan ijin dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, atau di t
anah orang lain, yang tentu akan bersukacita ditanamkan pohon (pohon buah-buahan misalnya).

Ya.. daripada uang buat membeli pohon PLASTIK, lebih baik membeli bibit pohon sungguhan, ditanam di tanah, dan dinikmati keteduhannya beberapa tahun kemudian. Tapi ini khan hanya pemikiran dan mimpi seorang anak desa yang masih sok akrab dengan cangkul dan sabit, tanah dan rumput, sapi dan pupuk kandang  yang keheranan membaca label harga puluhan juta rupiah untuk sebuah pohon plastik di mal-mal mewah, untuk merayakan natal Yesus yang lahirnya BUKAN pada 25 Desember.

(bagi kami di desa, uang Rp 20 juta, bisa untuk membeli ratusan pohon"natal"  beneran plus beberapa ratus meter persegi tanah tempat akar-akarnya mencari makanan)

Lebih "gumun" (kagum) lagi membaca bukunya Natan Jurnawan berjudul "Natal Haruskan Dirayakan" di halaman 27, untuk sebuah pohon natal, dicatat bahwa pernah sebuah
gereja besar di Surabaya, mengeluarkan uang Rp 35.500.000.000. Entah salah tulis, atau memang begitu banyak uang dikeluarkan untuk POHON NATAL.

"Sariah"  menulis di shoutbox website saya:

Yang mengherankan, kmrn saya denger omongan org2 Kristen:"Kita semua sudah lupa akan arti natal sebenarnya, karena sekrg dicampur baur dengan xmas tree dll." Loh... Natal itu emang dari sononya xmas tree Sinterklas, mana bisa kita bersih2an Natal? Kita sendiri yang harus lari dari Natal!

Komentar saya: @Sariah: good point.

salam dan selamat natal (jika anda merayakannya), www.gkmin.net .


Peringatan Natal TERBAIK di tahun ini? Dipublikasi Artikel blog by pwijayanto Pdt. Lukas E. Sukoco dari GKJ Purworejo, mengirim tulisan dalam sebuah milis, baru saja masuk ke mailbox saya, dan tanpa ijin beliau, saya copy paste di sini, karena saya rasa cukup pantas dijadikan topik blog: sebagian isinya begini: Namun Purworejo masih saja seperti dulu.... tak berubah. Kami tetap saja berada di lingkungan sekitar perbukitan menoreh yang rawan bencana-bencana: tanah longsor, endemi malaria (deman berdarah, chikungunya), dan kemiskinan. Sebagian besar penduduknya memang usia pensiunan. Tak heran, mau atau tidak lalu dikenal sebagai KOTA PENSIUNAN. Sang sekali....Purworejo ... tetap saja....tak berubah!. Itulah sebabnya, kami Panita Natal GKJ PURWOREJO 2008 memutuskan di tahun ini untuk TIDAK MERAYAAN NATAL. Kecuali bahwa kami akan mengadakan GPHLK (Gerakan Peduli Hutan dan Lingkungan Hidup) dengan membuat pokja penanggulangan bencana serta gerakan penanaman bibit-bibit pohon. Kami juga membuat tim pemelihara bekerjasama dengan masyarakat pedesaan. Jadi tak hanya ditanam, juga dipelihara!!!. Bibit yang akan kami tanam adalah: GAYAM, MANGGIS, DURIAN dan JATI. NAH jika ada di antara bp./ibu/sdr/ berkenan membantu dan bekerja sama, keterangan lebih lanjut silakan kontak kami: PANITIA NATAL melalui LDM MITRA KASIH (Sdr. Wiwok - 0275 321657 atau langsung ke Pdt. Lukas E. Sukoco - 0275 321995 - 081578525950). Wah.. kalau yang begini saya sangat setuju, nggak usah bikin "kandang-kandangan trus diisi boneka bayi", nggak usah membentangkan kertas warna-warni di gedung gereja, nggak usah meniup balon warna-warni, dan tidak usah bersorak sorai gegap gempita menyanyikan lagu natal, sedangkan kita semua tahu bahwa akhir 2008 ini keadaan "sangat sulit" bagi agak banyak orang. (kemarin sore seorang teman datang ke rumah, kebingungan karena di PHK dari tempat kerjanya, sebuah pabrik tekstil yang biasanya mengekspor produknya ke Amerika) Oh ya.., tulisan antisehat: Karena sekarang dia berubah...dia tidak merayakan hari raya kristen apapun,kecuali perjamuan suci saja... bahkan dia bilang, merayakan Nataladalah hal T I D A K Alkitabiah sehingga menjadi bahan ejekan Agama sepupu... Pencerahan-nya dong...?!? Sekalian secara singkat saya komentari di sini: Khan sudah banyak yang tahu kalau Yesus lahir BUKAN di 25 Desember, nah kalau anda lihat komentarnya Hj. Irena handono berkaitan dengan "ritual" Kristen itu, dia sangat "tajam" mengupas Perayaan Natal yang adalah perayaan PAGAN itu kalau mau silakan baca tulisan Bapak (Peri) Sinterklas di hari Natal [1] dan Benarkah Natal = 25 Desember? [2] dan juga silakan lihat "natalan" yang bukan di 25 Desember, tapi di 15 Tishri (tabernakel) [3]disana ada komentar saya juga terima kasih, semoga anda tercerahkan. Selamat Natalan (bagi yang merayakannya) salam, pwijayanto -salatiga [1] http://gkmin.net/?p=39 [2] http://gkmin.net/?p=29 [3] http://ellytaha.multiply.com/photos/album/39/The_Feast_of_Tabernacle