Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pakem

yujaya27's picture

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia Pakem mempunyai 2 arti, yang pertama artinya kuat mencengkram, seperti rem pada sepeda atau kendaraan bermotor, kita sering sebut remnya pakem. Yang kedua artinya cerita wayang yang asli. Untuk menjelaskan arti yang kedua ini saya memakai definisi yang diambil dari sebuah website tentang wayang, "Yang disebut pakem adalah suatu acuan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, kisi-kisi, atau term of reference; yang dulunya sangat mungkin merupakan suatu kesepakatan bersama yang disusun oleh mereka-mereka yang dipandang sebagai empu, panji, tetua, para linuwih, dan/atau para pakar cerdik cendekia di kalangan keraton. Misalnya pakem slametan, pakem membuat rumah adat dll".

Di dalam kehidupan kita tidak terlepas dari kata pakem, setiap kita pasti mempunyai pakemnya masing-masing, pakem ini terbentuk dari kehidupan di keluarga kita, sekolah, teman-teman, bahkan juga di gereja. Pakem sendiri terbentuk karena adanya kebiasaan tata cara terlebih dahulu, biasanya kebiasaan tata cara ini mempunyai nilai-nilai baik luhur, atau juga sebagai simbol sesuatu atau peringatan sesuatu, sehingga dengan sendirinya menjadi tradisi yang diwariskan, kemudian akhirnya menjadi pakem.

Gereja dan ke-Kristen-an pun tidak terlepas dari pakem, benar Gereja dan ke-Kristen-an dibangun didasari oleh Firman Tuhan dan Tuhan Yesus yang sebagai batu penjuru, tetapi banyak hal di dalam kegiatan rohani kita didasarkan pada tradisi, yang bermula dari kebiasaan dan kemudian di-pakem-kan menjadi sebuah tradisi dan diturunkan dari generasi ke generasi. Tidak dapat disangkal pakem mempunyai nilai baik luhur dibelakangnya, tetapi pakem "diputuskan" pada waktu lampau, dan banyak (tidak semua) dari pakem tesebut yang tidak cocok lagi atau tidak mutlak lagi diterapkan di zaman sekarang, celakanya pakem-pakem ini berubah menjadi 'dogma' buat orang-orang tertentu, menjadi suatu hal yang mutlak, sama sekali tidak boleh diubah, sehingga akhirnya malahan pakem ini posisinya menjadi lebih di atas dari Firman Tuhan. Seorang teman mengatakan bahwa Tuhan Yesus sendiri mencontohkan bagaimana "mereform" pakem Yahudi secara besar-besaran, hingga dibenci oleh sebagian besar golongan Farisi dan ahli Taurat.

Bulan depan tgl 31 Oktober adalah Hari Reformasi, hari yang penting bagi umat Kristen. Kata Reformasi sendiri artinya adalah perubahan terhadap suatu system, system di sini bisa saja sebuah pakem. Kalau dilihat dari artinya kata Reformasi terkesan bertentangan dengan kata Pakem, padahal sebenarnya tidak tepat juga, karena semangat Reformasi di dalam iman Kristen adalah melakukan perubahan yang didasarkan pada Firman Tuhan, jadi tidak semua tradisi atau pakem yang dirubah, Reformasi itu sendiri akhirnya berubah menjadi beberapa pakem dan tradisi baru di dalam gereja, yang diwariskan dan masih ada hingga sekarang ini.

Jika Gereja tidak terlepas dari pakem, maka kitapun orang Kristen didalamnya tidak terlepas dari pakem, tetapi di samping pakem, kita perlu bahkan wajib mempunyai semangat Reformasi, kadang-kadang kita perlu keluar dari pakem kita :), berani untuk melakukan perubahan jika hal itu memang sudah tidak sesuai lagi, tentu saja perubahan ini di dalam koridor Firman Tuhan, karena semangat Reformasi itu sendiri adalah wujud dari pertumbuhan, maka dari itu orang Kristen yang bertumbuh harusnya mempunyai semangat Reformasi, untuk itu kita perlu memiliki kemampuan atau kepekaan mana pakem yang "Core", yang mutlak, yang tidak bisa ditawar untuk dirubah, mana yang bisa dirubah sesuai konteks sekarang, dan ini tidak bisa terlepas dari hubungan kedekatan kita dengan Tuhan dan FirmanNya. Jadi apa pakem-mu? :)

Singapore 11 september 2016