Submitted by cahyadi on

Dumeh kowe kuwasa trus biso ‘ngidek-idek’ sedulurmu sakepenake?

Dumeh kowe sugih trus biso sia-sia marang sedulurmu

kang ora duwe?

Dumeh kowe pinter trus biso sakepenake nggunakake kapinteranmu kuwi

kanggo ‘minteri’ wong-wong sing ora ngerti apa-apa?

Dumeh kowe luwih ngerti trus biso ‘petantang-petenteng’

lan nganggep wong liya ora ana ajine opo-opo?

Dumeh kowe luwih ‘cedhak karo gusti’ trus ngganggep wong liya murtad?

Ojo Dumeh…

Ojo sok Dumeh…

Ojo kepengen Dumeh…

Amergo opo sing kokduweni saiki kuwi kabeh asale soko Gusti

 

terjemahan……

Mentang-mentang kamu berkuasa terus bisa ‘menginjak-injak’ saudaramu dengan seenaknya? 

Mentang-mentang kamu kaya terus bisa menyia-nyiakan saudaramu yang tidak berpunya?

Mentang-mentang kamu pandai terus bisa menggunakan kepandaianmu itu

untuk membodohi orang lain yang tidak mengerti apa-apa?

Mentang-mentang kamu lebih mengerti terus bisa

‘petantang-petenteng’

dan mengganggap orang lain tidak ada harganya di depanmu?

Mentang-mentang kamu lebih dekat dengan Tuhan

terus menganggap orang lain murtad?

Jangan mentang-mentang…

Jangan sok mentang-mentang…

Jangan punya keinginan mentang-mentang…

Karena apa yang kamu punyai saat ini semua berasal dari Tuhan

 

Submitted by agamaitucandu on Thu, 2009-02-19 13:57
Permalink

Karena apa yang kamu punyai saat ini semua berasal dari Tuhan 

*Cocok dengan "kotbah siang" hari ini. Temanya juga soal itu*

*dicatet*

Submitted by iik j on Thu, 2009-02-19 14:10
Permalink

Mentang-mentang kamu lebih dekat dengan Tuhan

terus menganggap orang lain murtad?

kayakna nyindir ya...

siapa ya?

aku kenal ga?

he he he he he ...

For to me to live is Christ, and to die is gain.

Submitted by agamaitucandu on Thu, 2009-02-19 14:36
Permalink

Mentang-mentang kamu lebih dekat dengan Tuhan terus menganggap orang lain murtad?
 

salah nyatet jadi:

Mentang-mentang kamu lebih dekat dengan Tuhan  terus mengapa orang lain murtad?

 

------------------------------------------------------------------

"Temen saya yg ikut baca jadi bingung. Dia ucap berulang-ulang sambil ngopi. Kopinya habis dia masih gak ngerti.*

*Reading is misreading*

*Daripada nyatet mending copy paste. Tapi nyatet pake pulpen lebih artistik, ada kemungkinan human error-nya.*