Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pdt Teguh Hindarto Bilang Kalau Hukum Taurat Belum Dibatalkan

Johan candra's picture

Beberapa waktu lalu saya melihat sebuah tulisan seorang pendeta (Teguh Hindarto) yang membahas tentang hukum taurat, beliau mengajarkan bahwa hukum taurat belum dibatalkan, benarkah demikian?

Bpk. Pdt. Teguh Hindarto. M.Th, ijinkan saya yang hanya seorang jemaat ini membahas tulisan dalam situs anda ini

 

Teguh Hindarto menulis: 

Terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia menuliskan, “sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,…”. Benarkah Efesus 2:15 membicarakan “pembatalan Torah?” Marilah kita mengulas teks dan konteks Efesus 2:15, agar mendapatkan pengertian yang wajar dan proporsional mengenai hakikat Torah.

Karena tidak berhasil memahami Alkitab dengan benar, akhirnya bapak Teguh Hindarto yang bergelar M.Th (Master Theolgia) ini menyalahkan terjemahan LAI agar nampak bahwa dirinya benar-benar memahami Alkitab. Efesus 2:15 mengatakan dengan Tegas dan Gamblang bahwa hukum taurat telah dibatalkan, namun aneh sekali, bukanya mengimaninya namun malah menyangkalnya.

 

Teguh Hindarto menulis: 

Benarkah Efesus 2:15 membicarakan “pembatalan Torah?” Marilah kita mengulas teks dan konteks Efesus 2:15, agar mendapatkan pengertian yang wajar dan proporsional mengenai hakikat Torah.

Jika benar terjemahan diatas, mengapa pada banyak ayat lain, Rasul Paul mengatakan “jika demikian, adakah kami membatalkan Torah karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya” (Rm 3:31). Demikian pula dibagian lain dikatakan, “Jika demikian, apakah yang hendak kukatakan? Adakah Hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh Hukum Taurat aku telah mengenal dosa” (Rm 7:7). Bahkan dengan tegas Rasul Paul mengatakan, “Jadi Hukum Taurat adalah kudus dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik” (Rm 7:12). Bagaimana mungkin disatu pihak Rasul Paulus mengatakan bahwa Torah tidak dibatalkan, kudus dan baik namun dipihak lain berkata Torah dibatalkan??

Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (Efesus 2:15)

Ayat diatas dengan Tegas mengatakan bahwa hukum taurat dibatalkan, anda bisa menolaknya namun mustahil bisa menyangkalnya, benarkah ayat diatas bertentangan dengan ayat yang lainya?

Mengenai perkataan Roma 3:31 tidak akan bertentangan dengan Efesus 2:15 jika anda juga membaca Roma 3:30

Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. (Roma 3:30)

Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya. (Roma 3:31)

Paulus memang tidak membatalkan hukum taurat, Perhatikan ayat yang saya garis bawahi, Allah sendirilah yang membenarkan baik orang bersunat dan tidak bersunat karena iman bukan karena Hukum Taurat jadi Tuhan sendirilah yang membatalkanya, oleh sebab itulah Paulus mengatakan ''Adakah kami membatalkan hukum taurat karena iman?'', sebab paulus memang tidak membatalkanya namun Tuhan sendiri yang membatalkanya, sedangkan yang diteguhkan oleh Paulus adalah kebenaran karena iman, lihatlah kontek ayat sebelumnya yang juga berbicara kebenaran karena iman,

Roma 7:7

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"

Apa kolerasinya ayat ini dengan batal dan tidaknya hukum taurat? Ayat ini hanya mengatakan Karena hukum taurat paulus jadi mengenal apa itu yang namanya dosa, perhatikan frase ''Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!" .

Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. (Roma 7:12)

Apa yang salah dengan ayat ini? Apakah karena Kudus, benar, dan baik lantas hukum taurat tidak dibatalkan?

Walaupun Kudus, benar dan baik lantas apa gunanya dipertahankan jika tidak membawa kesempurnaan? Oya pak Teguh, kenapa anda tidak mengutip ayat ini:?

Memang suatu hukum yang dikeluarkan dahulu dibatalkan, kalau hukum itu tidak mempunyai kekuatan dan karena itu tidak berguna, (Ibrani 7:18)

--sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan--tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah. (Ibrani 7:19)

 

Teguh Hindarto menulis: 

Jika terjemahan Efesus 2:15 benar demikian, bagaimana jika diperhadapkan dengan perkataan Mesias sendiri, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Mat 5:17)? Apakah Paulus lebih tinggi dari Yesus Sang Mesias sehingga membuat pernyataan yang berlawanan dengan Yesus Sang Mesias yang dikasihinya?

jadi anda menganggap bahwa Efesus 2:15 bertentangan dengan perkataan Yesus dalam Matius 5:17? Sungguh sangat menyedihkan sekali, jika hendak memahami Matius 5:17 maka lihat pula ayat yang ke 18:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 7:17)

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)

Yesus berbicara tentang kedatngan-Nya sedangkan Paulus berbicara tentang kematian-Nya, dimana pertentanganya?

Kedatangan Yesus memang untuk menggenapi Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, sebab Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi bernubuat tentang Yesus, dan itulah yang hendak digenapi YESUS, perhatikan ayat berikut:

Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." (Lukas 24:44)

Konteks ayat-ayat tersebut adalah bahwa Hukum Taurat dan Kitab Para nabi tidak akan batal SEBELUM SEMUANYA TERJADI, namun sayangnya bukankah semua telah terjadi?

Jika anda masih menganggap bahwa Efesus 2:15 kontras dengan Matius 5:17, marilah sekarang kita persandingkan Efesus 2:15 dengan perkataan Yesus dalam Lukas 16:16:

Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. (Lukas 16:16)

Lihat yang saya garis bawahi, Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi hanya berlaku sampai zaman Yohanes.

Dengan demikian masihkah kita bisa menyangkalnya?

 

__________________

Sekarang Dan Sampai Pantatku Tumbuh GIGI Kau Tetap YESUSKU...!!!