Submitted by smile on

Aku benci dengan perannya

Aku sanksi dengan pengajarannya

Aku muak dengan kobaran kata katanya

Aku tuli ketika mendengarnya bicara berapi api

Aku depresi ketika bahasa roh dimainkannya

Aku mengkritiknya

Aku mendebatnya

Bahkan ingin rasanya mempermalukan dia

Aku tak menerima segala pengajarannya

 

Karena dia tak sama dengan aku

Karena dia tak sehikmat aku

 

Bagiku dia hanya pengganggu

Bagiku dia hanya pengobar janji palsu

 

Tapi sekarang aku tahu

Kalau dia lebih tulus dari aku

Dia juga lebih bersungguh sungguh daripadaku

Dan dia memberikan yang terbaik, tak sepertiku

Dia pun menyerahkan hidupnya lebih dari aku

Dia bekerja penuh waktu

Sedangkan aku hanya paruh waktu

 

Sekarang aku malu dan menjadi tahu

Kalau aku tak tahu malu

Dan jauh jika dibandingkan denganmu

Sekarang aku sadar, nilaiku rendah dihadapanMu

Karena aku hanya mementingkan egoku

Juga kepentinganku melebihi pelayananku untukMu

 

Ketika aku memikirkan dunia,

Dia berjibaku melawan hawa nafsu

Ketika aku terlelap dalam mimpi

Dia bersujud menghadapMu,dipagi buta

Ketika aku mengais harta dunia

Dia mengumpulkan indahya surga

 

Sekali lagi,

Aku malu terhadapnya

Apalagi terhadapMu

 

Apa yang ia lakukan, tak aku lakukan

Apa yang dia perjuangkan, tak kuperjuangkan

 

Aku hanya bisa menari, tanpa mengerti akan sebuah tarian

Aku menyanyi, tanpa mengerti akan sebuah lagu

 

Maafkan aku

Pendeta…..

 

Walau bagaimanapun, aku sadar,

Kalian lebih mulia daripadaku

 

by smile27 juni 2011

Submitted by tilestian on Tue, 2011-06-28 09:37
Permalink

Hai smile aku suka nick kamu ..... Tuhan melihat hati kita ... bukan seberapa banyak yang kita kerjakan, seberapa banyak waktu yang kita curahkan. Tuhan hanya ingin hati kita senantiasa terpaut dengan-Nya, selalu untuk-Nya, selalu menyembah-Nya di mana pun kita berada ....

Submitted by smile on Thu, 2011-07-07 16:56

In reply to by tilestian

Permalink

Lam kenal juga tilestianYup. (T)uhan melihat hati kita....Kadang kita berpikir (T)uhan itu ada di gereja, di mesjid, di vihara, di pura, di klenteng, atau tempat tempat ibadah lainnya.Kadang kita juga melihat "hanya" manusia nya....Padahal (T)uhan ada dihati kita, dan melihat hati kita...Thanks for sharing...

Submitted by Tonny Hartato Yeoh on Wed, 2011-06-29 10:07
Permalink

Matthew Simpson (seorang hamba Tuhan dan Teolog) berkata, "Ibadah kita buruk bukan karena liturginya buruk, tetapi hubungan kita dengan Tuhanlah yang buruk."Sering kali ketika kita mendengar berita injil disampaikan, pikiran kita bukannya pada injil atau Tuhan... melainkan pada pribadi si penginjil itu, tak heran banyak orang yang biasanya menjadi hominem.Sebenarnya yang kita harus sadar, Tuhan memakai segala cara untuk mendekatkan kita pada dia hingga semakin serupa denganNya, Tuhan bisa memakai anak kecil untuk menegur kita, itu semua mungkin saja untuk meningkatkan kualitas kerendahan hati kita (misalnya), karena kalau kita melihat dunia kita akan selalu kecewa.. nobody's perfect right :)Amsal  6:6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.Semangat yah... Soli Deo Gloria ^^

Submitted by smile on Thu, 2011-07-07 16:58

In reply to by Tonny Hartato Yeoh

Permalink

Sebenarnya yang kita harus sadar, Tuhan memakai segala cara untuk mendekatkan kita pada dia hingga semakin serupa denganNya, Tuhan bisa memakai anak kecil untuk menegur kita, itu semua mungkin saja untuk meningkatkan kualitas kerendahan hati kita (misalnya), karena kalau kita melihat dunia kita akan selalu kecewa.. nobody's perfect right :)Salam kenal,...beautiful words....thanks for sharing....

Submitted by Geadley Lian on Thu, 2011-06-30 14:42
Permalink

Indahnya pelangi tak seindah kasih-Nya,Meski manusia penuh dosa,Tak kan pernah berubah, Bumi di tempat kita berpijak,Hanya utk sementara saja,Perbuatan manusia bisa jadi,suatu kenangan bahkan pengajaran, Seorang pendeta hanyalah manusia biasa,Yg diberi mandat menyampaikan firman Tuhan,Sungguh suatu tugas yg berat,Namun hati rela berkorban Di sorga ada upahnya,Setelah selesai melakukan khendak Allah,Mereka sudah biasa mendengar,Cemohan2 para jemaat & itu bukan melemahkan semangat,Tetapi menguatkan,Karna Yesus slalu beserta,Ke mana saja jalan yg dituju.

Submitted by tilestian on Tue, 2011-07-12 08:06
Permalink

Iya, Tuhan ada di hati kita ....Kecenderungan manusia ialah melihat/menilai sesuatu berdasarkan yang kelihatan saja ... so, yang tidak kelihatan malah tidak pernah dihiraukan ... hehe.