Submitted by lapan on

 

Wanita itu memandang ke jalan. Menatap kosong pada orang yang lalu lalang dan kemacetan yang terjadi. Kemudian dia menatap sepatunya. Sepatunya jelek.

 

Apa dia tidak malu bepergian dengan sepatu jelek itu? Apa dia tidak malu berjalan bersama teman-temannya? Apa dia tidak memikirkan kemungkinan bahwa temannya malu berjalan bersamanya?

 

Tentu temanku Jesika tidak seperti itu. Jesika tidak akan menilai orang hanya dari penampilan luarnya. Aku kenal Jesika. Dia orang yang setia kawan. Dia sangat menghargai temannya.

 

Tapi siapa yang tahu isi hati manusia? 

 

Akhir-akhir ini Jesika tidak pernah lagi mengajakku makan siang bersama. Lupa, katanya. Tentu saja dia lupa, dia kan sibuk.

 

Aku mengalihkan pandangan kembali ke jalanan, menatap orang lalu lalang. Mungkin aku harus ganti sepatu. Sepatuku jelek.

 



 

there is something I want to find the most

and I'm going for it at all cost

for it's myself that I lost

 

Submitted by Miyabi on Thu, 2011-02-24 19:57
Permalink

Angkat kaki, kok bayangan sepatunya ikut ke angkat? Eh itu maksudnya sepatunya somplak yah? Dasar kikir... beli baru dong. Buat diri sendiri aja pelit wkwkwkwkwk.

Submitted by Cania on Thu, 2011-02-24 20:17
Permalink

kaya' pengalaman pribadi'kku deeh, hahaaaaa,   .

Submitted by Cania on Thu, 2011-02-24 21:37
Permalink

kalo aku bukan sepatu, tapi seragam sekolah yg udah sobek, tetep tak pake sekolah..di ketawa'in sama temen'', mereka bilang: baru pertama kali ini aku ketemu cewek yg masih masu pake seragam sobek..   *udah mau lulus, hemat bebh