Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Mendengarkan Suara Tuhan

yakub harianto's picture

1 Samuel 15:1-26 

I.  

PENDAHULUAN

Di dalam Alkitab seringkali Tuhan menggunakan beberapa binatang utnuk memberikan pesan khusus kepada umatNya dan Hamba-hambaNya.  Misalnya:

(         

Keledai: Pesan Tuhan kepada Bileam (Bilangan 22:28-30).  Karen Bileam tidak tunduk kepada kedaulatan Tuhan.

(         

Ikan Paus: Pesan Tuhan kepada Yunus yang melarikan diri dari pelayanan ke Ninewe (Yunus 1:3).

(         

Ayam: Pesan Tuhan kepada Petrus yang sudah menyangkal Yesus 3 kali (Matius 26:75)

Pada hari ini kita mau belajar bagaimana Tuhan menggunakan bunyi kambing domba untuk memberikan pesan kepada Saul dan kepada kita juga.  Dari 1 Samuel 15:13,14—ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: “Diberkatilah kiranya engkau oleh Tuhan; aku telah melaksanakan firman Tuhan.”  Tetapi kata Samuel: “kalau begitu apakah bunyi kambing, domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?”

 

II. 

APA PESAN TUHAN YANG BISA KITA DENGAR DI SINI.

 

1.   

Soal ketidaktaatan Saul.  Dari ayat 1-3 jelas sekali apa yang didengar Saul, berkatalah Samuel kepada Saul: “Aku telah diutus oleh Tuhan…oleh sebab itu dengarkanlah bunyi Firman Tuhan.  Ini perintah Tuhan!  Jadi eprgilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpasla segala yang ada padaNya, dan janglah ada belas kasihan kepadanya.  Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusut, lembu maupun domba, unta maupun keledai.  Pesan Tuhan kepada Saul: janganlah ada sisa, tumpas semuanya.  Tetapi Saul tidak menaatinya (ay. 7-9)

 

Seringkali kita juga mendengar pesan dan peringatan dari Tuhan, tetapi ternyata kita sudah punya rencana lain dan pikir rencana itu yang paling benar dari pada rencana Tuhan dan akhirnya kita mengorbankan kebenaran Firman Tuhan.

 

2.  

Kebohongan Saul.  Ay. 15—Jawab Saul: “semuanya itu dibawa dari pada orang-orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan, Allahmu: tetapi selebihnya telah kami tumpas.  Samuel tahu Saul telah berbohong bahwa kambing domba dan lembu yang tidak ditumpas akan dipersembahkan kepada Tuhan.  Seandainya Samuel tidak menegurnya, mungkin kambing domba dan lembu-lembu itu untuk dirinya sendiri.  Tetapi alasan rohani dipakai Saul untuk menutupi dosanya.  Tanpa disadari sengaja atau tidak sengaja kadang-kadang kita membuat alasan yang rohani untuk menutupi kelemahan atau kekurangan kita atau bahkan dosa kita.

 

3.  

Saul mencari kambing hitam.  Ay. 18-19—Sekali lagi kata Samuel dengan tegas kepada Saul: Tuhan telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, … Mengapa engkau tidak mendengarkan suara Tuhan?  Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan yang jahat di mata Tuhan?  Ay. 20-21—kata Saul:  Aku memang mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti jalan yang disuruh Tuhan kepadaku, …tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing, domba dan lembu-lembu yang terbaik.  Saul beralasan bahwa seolah-olah rakyat yang menghendakinya.  Saul mencoba menutupi kesalahannya dengan mencari kambing hitam yaitu dengan mengorbankan rakyatnya.  Dan agama juga dijadikan alasan oleh Saul untuk menutupi dosanya.  “Kambing domba dan lembu-lembu sebagai korban persembahan bagi Tuhan.”  Sering ktia seperti Saul untuk cepat menjawab dan mencari kambing hitam untuk disalahkan.

 

III.

KESIMPULAN

Ay. 22-23—Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran…sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan?  Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.  Sebab pendurhakaan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.

 

Ay. 11, 24-26—Tuhan menyesal dengan ketidaktaatan Saul, dan Tuhan menolaknya menjadi raja.  Begitu juga Tuhan akan sedih jika melihat kita tidak taat dan setia dengan FirmanNya.

 

Karena Perbuatan tidak lebih penting dari pada mendengar dan memperhatikan.  Tuhan lebih melihat motivasi kita apa yang kita perbuat.  Yakobus 1:19—“Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata.”  DENGARKANLAH SUARA TUHAN LEBIH DALAM DARIPADA SUARA HATI KITA.  AMIN.

“Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya Firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan…”

2 Tesalonika 3:1

 

“SUDAHKAH ANDA MENDOAKAN MISI HARI INI???

 

__________________

Gmb.Yakub Harianto, GBII (Gereja Baptis Independen Indonesia) Malioboro, Jogjakarta