Submitted by hiskia22 on
Di saat akan melangsungkan pernikahan, saya sempat heran melihat calon mertua saya (pada waktu itu) yang menanyakan tanggal lahir, hari kelahiran, dan weton saya (Kata orang Jawa). Ketika saya tanyakan pada istri saya yang sekarang, katanya bapak mau mencari hari baik untuk melangsungkan pernikahan. "APA?" saya sempat kaget. kenapa harus begitu? katanya itu adalah tradisi dari adat yang ada. Kalau tidak dilaksanakan, maka keluarga saya tidak akan bahagia. (Maaf, mertua saya adalah orang di luar dari iman kita. Tetapi saya imani, suatu saat akan duduk bersama-sama saya sekeluarga di dalam Gereja untuk memuji dan menyembah Tuhan kita Yesus Kristus)
 
Ada pertentangan di dalam hati saya. Akhirnya hari yang di dapat yaitu di bulan November tahun 2005.Saya sempat berdoa pada Tuhan, bahwa saya tidak mau ikut adat itu. Akhirnya Tuhan menjawab. Karena ada sesuatu hal di tempat saya bekerja, akhirnya pernikahan saya diadakan pada bulan April tahun 2005 (Tidak mengikuti perhitungan adat). Maju 7 bulan dari yang sudah direncanakan.
Apakah keluarga saya sampai saat ini bahagia? Jawabannya "YA" dan sangat diberkati sekali.
 
Di zaman sekarang, banyak sekali acara pernikahan ditentukan dari hari lahir, tanggal lahir, bulan dan sebagainya. Tidak cuma itu. Acara pindahan rumah pun kadang harus berdasarkan perhitungan itu. Katanya sih untuk menentukan rezeki masa depan. Apakah itu benar? Hal ini tidak cuma dilakukan oleh orang di luar iman kita. Tetapi anak-anak Tuhan pun banyak yang melakukannya.
 
Anak Tuhan tidak seharusnya berlaku demikian. Kenapa? Karena kita sudah tahu Firman Tuhan di dalam Kejadian 1:3 (Semua hari baik). Karena itu, Rasul Paulus yang tahu bahwa semua hari baik, maka dia mengingatkan kita di dalam Galatia 4 :9-11.
Kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh hari-hari yang ada. Tetapi kebahagiaan kita ditentukan berdasarkan iman percaya kita kepada Tuhan kita yaitu Yesus Kristus, Juruselamat dunia.
GBU all 
Submitted by gkmin on Tue, 2008-09-16 09:51
Permalink

Dulu, sy (pernah) bisa menghitung2 hari baik/buruk, naga dina-nagasai, samparwangke-taliwangke dan lain-lain, berdasarkan primbon jawa.

Pernah suatu ketika, seorang majelis/pengkotbah di sebuah gereja melaksanakan hajat di hari yang hitungannya pada "mati", saya ingatkan anaknya, "mbok pakai hari lain saja, kecuali memang yakin kebal atau dapat mengatasi 'dampak buruk' dari pilihan hari itu". tapi acara sudah dijadwalkan tidak akan dirubah lagi.
Tidak sampai setahun setelah hajatan, orang itu meninggal dunia.

(sampai saat ini saya masih berpendapat, bahwa hitung2 hari baik-buruk itu ada (dan ini adalah "hukum dunia", sehingga bisa saja "mengenai" orang-orang 'dunia' yang tidak dalam perlindungan Tuhan)

Bukan cuma satu kali, sy dulu beberapa kali (berdasarkan primbon) menebak akan terjadi begini-begitu, dan banyak yang cocok. Bahkan untuk diri saya sendiri,ketika sudah dengan sangat hati-hati menyetir berangkat ke kota lain pada "hari buruk" (saya sudah tahu, dan sudah menyampaikan pada malam hari ketika kami sama-sama makan malam, tapi keputusannya saya tetep berangkat berangkat dengan keyakinan penuh bahwa "tidak akan apa-apa") e.e.e lagi enak2 berhenti di pinggir jalan sambil makan roti dan menunggu mobil lain jalan, tiba-tiba sy ditabrak motor dari belakang hingga pengendaranya patah kaki, sehingga hari itu benar2 menjadi "hari yang buruk" karena gagal semua rencana di kota lain.

Tahun 1998, ketika Presiden Soeharto melantik Kabinet Pembangunan VII, pada hari "samparwangke" saya kirim tulisan ke 'apakabar' pada tanggal 16 Maret 1998:

Hari Senin Kliwon, 16 Maret 1998, pada bulan Besar, menurut perhitungan Jawa adalah ‘dina ala’ (hari jelek). Menurut perhitungan wuku, yakni wuku Warigalit, hari Senin Kliwon itu merupakan hari ‘SAMPARWANGKE’(hari yang tidak baik) —- sebaiknya dihindari untuk menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan penting (dalam budaya Jawa, misalnya hajatan, pernikahan, dan lain-lain). Mengapa pelantikan Kabinet VII pada hari itu? Tidakkah ini seperti penyelenggaraan PEMILU yang lalu pada bulan Sura, bulan yang dihindari banyak orang Jawa untuk menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan penting? Lalu bagaimana akibat selanjutnya?? Kita lihat saja nanti, apakah Kabinet yang sekarang ini akan ‘berjalan mulus’, atau akan ada yang ‘gugur di tengah jalan’. Walahualam….

dan yang terjadi kemudian, tidak sampai 2 bulan kabinet itu sudah di resuffle. (apakah kebetulan belaka?)

Tapi, dengan bertumbuhnya iman dan pemahaman Tuhan, sekarang walau saya masih tahu hitungan hari baik-hari buruk, tetapi kalau ditanya teman, minta hitung2 hari baik, saya katakan "semua hari baik" pilih sendiri berdasarkan pertimbangan anda...

Prinsip saya sekarang, jika kita dalam lindungan Tuhan, maka tidak ada "hukum dunia" yang akan mengalahkan kita.

Analogi saya begini:
Jalan berlumpur itu ada, jalan licin itu ada (tidak semua jalan baik), tapi kalau kita pakai sepatu boot atau pakai jeep 4x4, jalan lumpur/licin tidak masalah.

Jadi, saya mengakui hitung2an hari baik-hari buruk, karena para pujangga jaman dahulu tidak memberikan rumus-rumus itu dengan sembarangan, tapi sebagai orang yang punya "perlindungan dari Tuhan yang menguasai alam semesta", mestinya kita tidak kalah dengan hitung2an hari baik-buruk itu.

Jika semua hari memang "baik-baik saja" mengapa Tuhan menetapkan hari Sabat sebagai hari yang "khusus"?
Jika kita baca kitab Imamat, disitu secara detail Tuhan mengatur hari-hari "perayaan". Tanya kenapa?

saya setuju:
Kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh hari-hari yang ada. Tetapi kebahagiaan kita ditentukan berdasarkan iman percaya kita kepada Tuhan kita yaitu Yesus Kristus, Juruselamat dunia.

Tapi cobalah mengerti bagaimana "orang dunia" memahami hitung-hitungan hari. "Rumus" hitung2an hari tidak dibuat sembarangan tanpa dasar. Walau kita mungkin tidak dapat memahaminya, tapi mereka yang merumuskan itu punya argumentasi yang menurut mereka adalah "valid". Artinya kita perlu menghormati mereka (bahkan mungkin perlu tahu "jalan pikiran mereka") yang masih percaya hari baik-buruk, bukan karena kita tidak percaya/tidak tahu, lantas "mengecam" mereka.

Itu 'sikap' saya,paling tidak sampai saat ini, yang mungkin berbeda dengan 'sikap' para pembaca sekalian.

Terima kasih,
Salatiga,
Selasa Pahing, 16 September 2008 / 16 Pasa 1941 /16 Ramadhan 1429 / Windu: Kuntara / Lambang: Langkir /Wuku: Julungpujud /Sadwara: Uwas/ Dewa: Rudra /Padangon: Wurung / Pancasuda : Satrya Wirang / Rakam: Demang Kadhuruwan/Paarasan: Aras Kembang
-------->> hari "baik" lho....

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

Submitted by hiskia22 on Tue, 2008-09-16 11:40

In reply to by gkmin

Permalink

Terjadilah sesuai imanmu. Apabila kamu mempercayai hitungan-hitungan berdasarkan yang kamu jelaskan...biarlah itu menjadi imanmu. Tetapi saya tidak akan mempercayai itu.Karena hidup saya yang menentukan adalah Tuhan Yesus Kristus. Apabila hari ini terjadi kecelakaan pada saya, saya tidak akan mengatakan hari ini hari buruk. Tetapi saya akan mengatakan itu adalah yang terbaik buat saya.



Karena di dalam kamus anak Tuhan tidak ada hari buruk. Yang terjadi buat kita adalah yang terbaik buat kita. Baik itu kecelakaan, kematian, ataupun musibah lain. itu adalah yang terbaik buat kita. Jadi semuanya adalah hari baik.



Saya akan kasih contoh Ayub. Apakah dia mengatakan yang terjadi pada dirinya adalah hari buruk? Tidak bukan? Dia malah mengucap syukur pada Tuhan. Tetapi semuanya terserah pada anda. Apabila iman anda berdasarkan perhitungan-perhitungan, biarlah itu terjadi sesuai iman anda.



Hidup ini cuma sementara. Mau percaya Yesus dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan kita atau percaya hitung-hitungan manusia silahkan. Saya tidak akan menyalahkan. itu semua pilihan anda.



GBU 

Submitted by Penonton on Tue, 2008-09-16 10:18
Permalink

Gkmin,

Sudah lama saya tidak melihat anda di klewer, setelah anda menuliskan ttg kasus Manusia Kawat beberapa waktu yg lalu.

Anda terkesan seperti menghilang ditelan bumi, dan kemudian tiba-tiba muncul bersamaan dengan kemunculan seorang pembuat onar di pasar klewer.

Saya kebetulan saja sedang mengamati tindak tanduk sesorang yang telah membuat onar di pasar klewer, dan kebetulan hasil penelusuran saya sampai kepada website anda di gkmin.net

Apakah anda kenal dengan orang yg memakai nick Uangmakan/Sembuh/BuayaGereja?

Apakah anda juga salah satu penganut Kristen Tauhid?

Mohon maaf jika saya terlalu lancang menanyakan hal tersebut kepada anda.

From OZ....far...far...away..

 

Submitted by gkmin on Tue, 2008-09-16 10:38
Permalink

uangmakan? ya, kapan itu malam2 kontak via shoutbox di gkmin.net, Anda bisa lihat, silakan lihat transkrip chat sy dengan dia. saya belum kenal, tapi sudah kontak.

saya warga GKJ (gereja kristen jawa) Salatiga, tempat tinggal saya persis di belakang gereja (dilihat pakai google earth kelihatan jelas he he he...). saya penganut Kristen "Jawa" he he he...

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

Submitted by Penonton on Tue, 2008-09-16 11:10
Permalink

Dear gkmin,

Terima ksih atas jawaban anda.

Sebelumnya saya meminta maaf kepada pemilik blog (Hiskia22), jika ada tulisan yg tidak berhubungan dengan tulisan blog anda.

Gkmin,alasan saya untuk mencari tahu siapakah sebenarnya si pembuat onar yang datang beberapa hari yang lalu adalah agar, mereka bisa lebih menghargai pasar klewer dengan semua pedaganganya sebagai sebuah tempat umum.

Saya tidak tahu apakah si pembuat onar benar-benar merupakan salah seorang Kristen Tauhid, atau mungkin hanya seorang yang mempunyai kepahitan dan fanatisme yang berlebihan.

Satu yang ingin saya tekankan, Pasar Klewer tidak hanya berisi orang-orang Reform Injili saja. Pasar Klewer merupakan tempat untuk setiap orang Kristen yang ingin mencari sebuah pencerahan secara ke-Kristenan. Bukan untuk dominasi golongan tertentu, dan tidak akan pernah menjadi tempat golongan mayoritas tertantu.

Yang saya tangkap dari cemoohan si pembuat onar selama ini adalah, adanya suatu kebencian terhadap orang-orang Reform Injili. Saya dapat mengerti akan hal tersebut, berhubung Frans Donald dalam blog-nya, juga menuliskan sanggahan yang ditujukan kepada Pdt Stephen Tong (sebagai salah satu ujung tombak gerakan Reform Injili).

Dengan meragukan doktrin Trinitas, maka tentunya mereka tidak mengakui persamaan derajat antara ke-3 pribadi Yang Maha Kuasa ( Allah, Yesus, dan Roh Kudus). Mereka tidak mengakui bahwa Yesus adalah sama dengan Allah Bapa, dan juga tentunya sama berlaku terhadap Roh Kudus.

Hal inilah yg memungkinkan mereka menghindari tabrakan dengan kaum Musliman yang juga pada dasarnya mengakui ke-Tuhan'an yg Esa (satu).

Jika memang orang-orang Kristen Tauhid, mau menjelaskan apa yg mereka percayai di dalam fasilitas Pasar Klewer, bukankan lebih baik dilakukan dengan cara santun dan tidak membabi buta?

Untuk sementara saya berharap Gkmin, sebagai salah seorang yg pernah dihubungi oleh Uangmakan agar dapat menyampaikan pesan dari penonton.

Sampaikan penonton menunggu Uangmakan/sembuh/buaya gereja untuk dapat duduk dengan tenang serta bertukar pikiran secara manusia beradab.

Sampaikan, jika memang benar Uangmakan/Sembuh/Buayagereja merupakan seorang Kristen Tauhid dan masih mempunyai kemarahan terhadap penonton, maka penonton bersedia meminta maaf asalkan dia berani datang dengan frans Donald ke klewer.

Biarlah kiranya masalah ini, tidak semakin rumit berbelit-belit, dan dapat diselesaikan secara tuntas.

Untuk anda Gkmin, alasan penonton bisa sampai mengajukan pertanyaan tersebut oleh karena nama anda pernah disebutkan sendiri oleh Uangmakan/sembuh/buayagereja sebagai sebuah inspirasi dan tempat belajar bagi beliau(uangmakan)

Tidaklah heran makanya penonton sampai pada kesimpulan bahwa Gkmin sedikitnya pernah berhubungan atau mengenal orang-orang tersebut.

Tolong kiranya sampaikan salam penonton, jika Gkmin bertemu dengan Uangmakan.

Terima kasih.

From OZ....far...far...away..

 

Submitted by gkmin on Tue, 2008-09-16 11:32
Permalink

tulisan2 saya di www.gkmin.net memang bisa menjadi inspirasi bagi pembacanya,untuk menghujat saya atau untuk meng'amin'i-nya.

Tulisan2 itu juga terispirasi oleh pengalaman/cerita/tulisan orang lain, disamping pengalaman-pengalaman pribadi yang tidak semua dapat diungkapkan via tulisan dan kepada khalayak umum.

Bukankah kita semua terispirasi oleh orang lain, bahkan yang berbeda pendapat/keyakinan dengan kita?! Saya sangat mendukung "sopan-santun" dalam menyampaikan pendapat. Dan saya juga agak jengkel dengan orang-orang yang secara "kasar" bahkan membabibuta menyerang pendapat orang lain bahkan ada yang menyerang secara pribadi.

Seorang "menyerang" saya dengan membuat website "tandingan" di wordpress sudah saya laporkan dan sekarang websitenya di blok oleh wordpress, karena sangat tidak sopan.

Mari junjung tinggi sopan santun dan etika dalam menulis khususnya dalam mengkritisi pendapat orang lain, agar kita semua dapat tetap "damai" hidup di dunia ini, walau dengan berbagai perbedaan pendapat/keyakinan dan iman.

Saya ikut sebuah komunitas yang punya prinsip "tanpa dhemen, tanpa sengit, tanpa nesu" (tanpa memuja, tanpa membenci dan tanpa marah). Bukan komunitas "Kristen" tapi cukup membantu saya dalam mengambil sikap terhadap orang yang setuju/tidak setuju dengan pemikiran saya.

Jadi..., kalau misalnya "uangmakan" setuju dengan beberapa tulisan saya, itu tidak menimbulkan kebanggaan buat saya, jika orang lain tidak setuju dengan tulisan saya, juga tidak menjadikan saya rendah diri.

Oh ya.. biar tidak OOT, hari ini, Selasa Pahing, termasuk hari yang "tidak jelek" (menurut primbon) kiranya hal-hal yang baik kita dapatkan. he he he......

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

Submitted by jesusfreaks on Tue, 2008-09-16 11:38
Permalink

tanpa dhemen, tanpa sengit, tanpa nesu...
tapi kamu laporkan seseorang karena tidak sopan...

kamu ngomong soal mengatasi hari buruk...
tapi kamu melaporkan...itu bukan mngatasi namanya...

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

Submitted by gkmin on Tue, 2008-09-16 11:56
Permalink

lho.. saya melapor ke worpress, bahwa website itu menyerang saya, gitu aja.., dan ternyata kemudian wordpress mem-blok, karena melanggar TOS-nya

apakah melapor berarti marah? berarti benci?
saya hanya berharap orang tidak salah-salah membabibuta "menghakimi" saya gara-gara mbaca tulisan orang lain yang nggak seneng sama pendapat saya...

saya punya 2 orang anak, anak yang pertama melapor kepada saya, kalau adiknya menggunakan mainannya, dan memohon (merajuk) saya memintakan mainan itu, apakah berarti anak pertama saya marah? apakah saya harus atau tidak harus memintakan mainannya?

gkmin.net -salatiga-jawa tengah

Submitted by antisehat (not verified) on Tue, 2008-09-16 12:21
Permalink

Di-Alkitab
Yeremia: Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera...
Pengkotbah: Segala sesuatu indah pada waktunya...

Tapi Benar, Kita diberi akal budi oleh Tuhan,
untuk dipakai berdoa kepada Yesus,
mohon penyertaan Roh kudus,
saat menentukan hari yang cocok
untuk acara-acara penting
dalam kehidupan kita.

Libatkan Tuhan Yesus Kristus
dalam setiap keputusan kita,
dan jika kita sudah melakukan
bagian kita,

sisanya...
apapun yang terjadi,
biarkan Roh Kudus
yang bekerja
sesuai RencanaNYA
atas hidup semua manusia...

salam dari:
team all new
http://www.antisehat.com

Submitted by hiskia22 on Tue, 2008-09-16 12:39
Permalink

Yup...saya sangat setuju dengan pendapat anti sehat "Libatkan Tuhan Yesus Kristus dalam setiap keputusan kita...dan sisanya Roh Kudus yang bekerja. Bukan Hitungan manusia.
GBU

Submitted by encen on Tue, 2008-09-16 16:50
Permalink

Menurut Saya Dalam Hal Mencari Hari Baik ,Itu Soal Keyakinan mereka,Jadi Tidak Perlu Dipersoalkan.Kalau percaya silakan,Engga percaya...EGP aja deh

Submitted by hiskia22 on Tue, 2008-09-16 17:31
Permalink

Ok. Tapi ada baiknya kan kalo kita mengingatkan bahwa hidup ini harus benar - benar di serahkan pada Tuhan kita Yesus Kristus. Kalau kita tidak mengingatkan, siapa lagi yang mau mengingatkan. Itulah bukti kita mengasihi mereka
GBU

Submitted by clara_anita on Tue, 2008-09-16 19:39
Permalink

hari ini
hari ini
harinya TUHAN

mari kita
mari kita
bersuka ria...

he.. he...

semua hari kan harinya TUHAN
masak sih TUHAN pernah menciptakan hari yang nggak baik :)