Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kenosis

yujaya27's picture

Ada yang tahu "Kenosis"? Atau mungkin pernah mendengar kata ini? Bukan "Ketosis" ya, jangan sampai salah dengar, atau di campur aduk, karena keduanya mempunyai arti yang jauh berbeda sekali :). Kalo Ketosis itu mungkin ada sedikit hubungannya dengan program untuk orang yang kegemukan,  atau hubungannya dengan proses metabolisme di dalam tubuh, untuk detailnya lihat ke wiki saja :)

Kata Kenosis berasal dari bahasa Yunani "Kenoo", yang artinya mengosongkan diri. Ungkapan kata ini sering digunakan rasul Paulus di dalam surat-suratnya, salah satunya yang sering kita baca adalah dalam surat Paulus kepada jemaat Filipi, yang menerangkan teladan Yesus Kristus, "Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia" (Filipi 2:7), jadi kata Kenosis ini mau tidak mau erat hubungannya dengan doktrin Christology.

Banyak penafsiran dan pandangan dari kalangan sarjana Theologia untuk menerangkan kata ini, yang akhirnya menimbulkan berbagai perdebatan, yang mungkin saja sulit dimengerti oleh kita sebagai orang awam. Untuk itu ada dua hal yang bisa kita jadikan pegangan di dalam menyikapi penafsiran/pandangan tersebut:

1. Pada hakikatnya Yesus Kristus adalah Allah (Filipi 2:6) "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan", kata "dalam rupa Allah" dan "kesetaraan dengan Allah" menunjukkan Yesus Kristus adalah Allah

2. Yesus Kristus mengosongkan diri-Nya, bukan berarti sifat atribut keilahian-Nya hilang, ataupun berkurang, tetapi yang benar adalah dalam rupa manusia Dia sendiri yang membatasi diri-Nya, yang menyembunyikan keilahian-Nya, oleh karena itu tidak mungkin Dia melakukan hal yang bertentangan dengan sifat keilahian-Nya, seperti misalnya jatuh ke dalam dosa akan bertentangan dengan sifat-Nya yang maha kudus.

Keadaan Yesus Kristus yang mengosongkan diri-Nya, dengan merendahkan diri-Nya (Filipi 2:8), oleh Philip Yancey di dalam bukunya  “Jesus I Never Knew”, dijelaskannya dengan sebuah kalimat, “Allah telah membungkuk dengan sangat begitu rendah, sampai menjadi salah satu makhluk merayap dan merangkak (seorang bayi)”. Ungkapan “Allah yang rela mengosongkan diri-Nya, dan membungkuk dengan sangat begitu rendah”, hanya ada di dalam ke-Kristen-an, Allah yang begitu besar, yang begitu berbeda dengan mahluk ciptaan-Nya, telah bersedia datang dan menjadi serupa dengan ciptaan-Nya, untuk misi penyelamatan umat ciptaan-Nya. 

Yesus Kristus telah memberikan teladan yang nyata kepada kita, suatu kerendahan hati yang besar, dan bukan hanya itu saja, tetapi juga diikuti dengan ketaatan penuh, hingga kematian-Nya di kayu salib (Filipi 2:8). Oleh karena itu sebagai umat pilihan-Nya yang sudah ditebus, sudah sepatutnya kita mengikuti teladan-Nya, mempunyai sikap yang rendah hati, bagaimanakah dengan anda?

Singapore 07 Oct 2016

Tulisan ini pernah dimuat di dalam Warta Jemaat GPO 09 Oct 2016