Submitted by unyil on

Aku Tidak Memberi

Bulan lalu aku melewati perempatan lampu merah ini. Lampu merah membuatku berhenti cukup lama untuk mengamati keadaan sekitar. Tampak beberapa orang pengemis sedang bekerja. Ada pengemis laki-laki, ada pengemis wanita, ada yang tua dan ada yang muda, jumlahnya paling tidak lima orang.

Aku tertarik pada seorang pengemis wanita yang menggendong sesuatu. Pengemis ini mendekat untuk minta sedekah. Seorang wanita muda, umur belum tiga puluh tahun dan tidak cacat. Dalam pelukannya ada seorang bayi cantik, berumur sekitar dua atau tiga bulan. Aku kasihan!

Aku mengamati para polisi yang sedang berjaga karena hendak memberi sedekah. Tidak lucu kalau kemudian aku didenda karena memberi sedekah.

Tapi mendadak tidak jadi. Timbul satu pikiran, seandainya aku memberi, kemudian pengemis ini pulang dengan panen besar hasil mengemis, pasti besok-besok ibu ini akan kembali mengemis membawa bayi. Bukan tidak mungkin teman-teman pengemisnya yang tidak membawa bayi jadi ikut-ikutan membawa bayi. Entah bayi sendiri, entah bayi hasil sewa.

Hmmm, lebih baik aku tidak memberi. Selembar uang dua ribuan tidak berarti banyak bagiku. Tapi mengurangi kemungkinan bayi-bayi mungil dibawa mengemis dan dipaksa menghisap asap knalpot lebih berarti.

Aku berlalu pergi meninggalkan sedikit ganjalan dalam hati karena tidak memberi. Hari-hari penuh kesibukan membuat kejadian itu hanya membekas sebentar saja.

Kemarin aku melalui perempatan lampu merah yang sama. Sungguh mengejutkan, mataku berhasil melihat paling kurang ada tiga wanita mengemis dengan masing-masing menggendong bayi berumur antara dua hingga enam bulan.

Aku tidak memberi. Aku merasa sebal, kesal dan gagal.

 

Submitted by gee on Thu, 2010-05-06 11:54
Permalink

Unyil...kamu sudah jujur pada diri kamu sendiri. Kamu tidak mau memberi kepada pengemis tersebut karena kamu takut dikecewakan. Itu wajar, Gee juga orang lain juga pasti pernah merasakan hal itu.

Tapi ayo coba Unyil renungkan dan pikirkan lagi.

Unyil pasti pernah mengecewakan orang tua Unyil, padahal mereka telah merawat Unyil sampai bisa mandiri seperti ini. Unyil juga pasti sering mengecewakan Allah. Tapi kalau Unyil yang dikecewakan orang lain..Unyil pasti marah, begitu juga Gee.

Yesus pernah bilang: "ketika memberikan dengan tangan kanan jaga jangan sampai dilihat oleh tangan kiri".

Ini mengandung banyak arti:

  1. jangan sampai orang lain melihat
  2. jangan memikirkan pahala / balasannya
  3. jangan pamrih
  4. berikan dengan ikhlas
  5. sesungguhnya Bapa di sorga telah menyediakan imblannya sendiri

Jadi Unyil tak perlu memikirkan apapun ketika memberi. Karena lebih baik memberi daripada menerima.

 

kasih adalah karunia sejati

Submitted by 5p Arta on Thu, 2010-05-06 13:03
Permalink

Apakah salah menjadi seorang pengemis ?

Apakah dosa menjadi seorang pengemis ?

Apakah pengemis itu seorang yang malas bekerja ?

Tergantung dari pandangan masing - masing.

Tetapi alangkah baiknya anda mau merenungkan blog ini saudaraku

-------------------------------------------------------------------

Apakah yang terpenting di dalam hidup ini ?

Submitted by unyil on Fri, 2010-05-07 11:35

In reply to by 5p Arta

Permalink

Blognya hiskia udah Unyil baca.

Sparta bener lagi, memang masalah mengemis tergantung dari pandangan masing-masing. Mungkin juga tergantung dari kemampuan sang pengemis dan lingkungan yang ada. Tapi yang pasti, mengemis lebih baik daripada korupsi.